Berita Terbaru

14 Apr 2010

Kebon Agung Tingkatkan Kapasitas Produksi Gula

Kebon Agung Tingkatkan Kapasitas Produksi Gula

Rudi CH Basarah, Dirut Kebon Agung, menyebutkan investasi tersebut ditujukan bagi peningkatan produksi dua pabrik gula, yakni PG Kebon Agung di Malang, Jawa Timur, sebesar 15.000 TTH dan PG Trangkil di Pati, Jawa Tengah, 6.000 TTH.

 

Dari anggaran Rp330 miliar, paparnya, dana yang sudah dikucurkan untuk kedua PG itu mencapai Rp 248,6 miliar, yakni Rp148,1 miliar untuk PG Kebon Agung dan Rp100,5 miliar untuk PG Trangkil.

 

"Sisa anggaran Rp81,4 miliar akan digunakan untuk kelanjutan program serupa 2 tahun ke depan hingga seluruh tahapan proyek rampung pada 2011/2012 dan kapasitas produksi kedua PG sebesar 21.000 TTH tercapai," katanya di sela-sela kunjungan ke PG Kebin Agung, kemarin.

 

Peningkatan kapasitas produksi tersebut merupakan program tahap II, setelah pada tahap I menyedot investasi Rp135 miliar, yaitu untuk PG Kebon Agung sebesar Rp73 miliar dan PG Trangkil Rp62 miliar.

 

Pada 2007, kapasitas giling PG Kebon Agung mencapai 7.000 TTH, sementara PG Trangkil 4.800 TTH. Kapasitas giling tersebut naik dibandingkan dengan kondisi pada 2004 yang masing-masing 4.300 TTH dan 3.000 TTH.

 

Dalam revitalisasi pabrik tersebut, tutur Rudi, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah industri lokal dan asing, di antaranya PT Trisula Abadi untuk pengadaan ketel uap lisensi dari China.

 

Ketel uap itu dilengkapi dengan electrical static precipitator, yaitu unit penangkap partikel debu sesuai dengan persyaratan baku mutu emisi yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup.

 

Kebon Agung juga menggandeng PT Barata Indonesia untuk pengadaan mesin penggerak gilingan tebu.

 

Jika seluruh tahapan proyek selesai, kata Rudi, produksi dan kualitas gula akan meningkat signifikan. Saat ini, tuturnya, kandungan icumsa gula kristal putih yang dihasilkan perseroan masih di kisaran 230, tetapi setelah program revitalisasi kandungannya tinggal 80.

 

"Kristalnya putih jernih mirip semirafinasi sehingga dapat dipasok ke industri makanan dan minuman lokal. Tentunya dengan harga yang lebih bagus sehingga pendapatan dan keuntungan perseroan juga akan meningkat," katanya.

 

Insentif

 

Di tempat yang sama, Direktur Tanaman Semusim Kantor Kementerian Pertanian Agus Hasanudin mengungkapkan pemerintah menyiapkan insentif sedikitnya Rp50 miliar untuk peningkatan kapasitas produksi pabrik gula di dalam negeri.

 

Insentif tersebut berupa bantuan dana sebesar 10% dari total biaya pengembangan kapasitas produksi pabrik gula, baik milik negara (BUMN) maupun swasta.

 

"Pemanfaatan dana insentif tersebut kini lebih terbuka. Kalau dulu hanya untuk BUMN, tahun ini bisa dimanfaatkan oleh pabrik swasta," kata Agus.

 

Pada tahun lalu anggaran insentif yang disediakan Kementan mencapai Rp56 miliar, tetapi yang terserap hanya Rp28 miliar atau 50%. Insentif dimanfaatkan oleh empat PT Perkebunan Nusantara (PTPN), yaitu PTPN VII, IX, X, XI, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).

 

Dia mengharapkan PG yang melakukan pengembangan kapasitas produksi lebih banyak sehingga penyerapan tebu meningkat dan target swasembada gula pada 2014 sebesar 5,7 juta ton dapat terwujud.

 

Didid Taurusianto, pimpinan PG Kebon Agung, mengatakan untuk mengimbangi peningkatan kapasitas produksi pihaknya siap memperluas areal tanam tebu hingga 22.706 hektare atau setara dengan 1,8 juta ton tebu.

 

"Pengembangan areal tanam tebu di wilayah kerja kami sebenarnya sudah dilakukan sejak 2003. Saat itu jumlah tebu yang digiling 845.296 ton dan pada 2008 mencapai 1,314 juta ton."

 

Selama ini pengembangan areal lahan tebu bersumber dari tebu rakyat yang mencapai 98%.

 

Sumber :  Dirut Kebon Agung

Oleh      : Bambang Sutejo (Bisnis Indonesia)

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

[email protected]

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.