13 Dec 2011
Namanya Pusat Koperasi Peran Masyarakat Kurulu Alua-Marian. Pabrik tempat Ubertus bekerja ini terletak di Distrik Kurulu, setengah jam perjalanan dari kota Wamena. Lahannya menghampar sekitar 50 hektar di daerah yang sejuk dan rawan hujan.
Pabrik ini dibangun Ubertus atas bantuan dari pemerintah. Pemerintah memasok koperasi dengan mesin-mesin penggilingan. Sementara, untuk bibit, Ubertus kredit ke bank. Bibit kopi yang ditanam di sini merupakan jenis Arabika.
“Saya kalau minum kopi ini, tidak bisa tidur,” Menurutnya, kopi Wamena punya kualitas unggul, baik dari citarasa maupun kadar keasamannya. Ia berani menjamin bahwa kopi hasil pabriknya tidak kalah dengan kopi manapun di seluruh Indonesia.
Ubertus sudah kenyang pengalaman. Pabrik yang dijalankannya sudah beroperasi dengan konsisten. Dalam setahun, ia bisa 5 sampai 10 kali panen, dengan kuota kopi rata-rata sepuluh ton per tahun. Namun, untuk distribusi ia baru berani di seputar Wamena saja. “Terlalu besar biayanya,”.
Bertani kopi ini bukan berarti tanpa kendala. Ubertus mengaku, bahwa selain iklim yang tak menentu, ia juga merasa berat dengan harga bahan bakar mesin yang tinggi. Dan, ini belum termasuk biaya perawatan.
Pun begitu, Ubertus pantang menyerah. Ia mencintai kopi dan berkeras menjalankan usahanya sebagai petani kopi. Kegigihan ini lah yang lantas membuahkan hasil. Di usia tuanya, Ubertus sudah malang-melintang di berbagai tempat di Indonesia. Ia bertemu banyak petani kopi di daerah lain, bertukar pikiran, dan berserikat. Dengan bangga ia berkata, “Saya bisa hidup dan jalan-jalan dari kopi.”
Oleh : Dahlan Iskan
Sumber : detik
Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330
(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)
PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
© Inacom. All Rights Reserved.