09 Jul 2009
Di bursa ICE Futures New York kemarin (8/7), harga kontrak kakao untuk pengiriman September 2009 dihargai US$ 2.468 per metrik ton atau turun 0,25% dari posisi hari sebelumnya. Padahal, akhir 2008, harga bahan baku cokelat ini masih berada di angka US$ 2.632 per ton. "Pemulihan resesi yang lambat merupakan salah satu faktor yang menyebabkan harga kakao makin rendah," kata Adam Klopfenstein, Senior Market Strategist di Lind Waldock, Chicago, seperti dikutip Bloomberg, kemarin (8/7).
Berdasarkan data German Confectionary Industry, konsumsi cokelat di Jerman turun 15% pada kuartal kedua 2009 dibandingkan periode sama 2008. "Ini menunjukkan rendahnya permintaan konsumen," kata Klopfenstein.
Nasib kopi lebih parah. Sejak awal tahun, harga kopi jenis robusta untuk pengiriman September di bursa Liffe London sudah merosot 16,8% dari US$ 1.613 per ton menjadi US$ 1.341 per ton (8/7). "Penurunan harga kopi ini karena produksi kopi di Brazil melebihi perkiraan," jelas James Cordier, Manajer Portofolio di OptionSeller.com, di Florida.
Tapi, Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Rachim Kartabrata berpendapat, penurunan harga kopi terutama akibat resesi ekonomi. Pun begitu, kata Rachim, permintaan kopi tidak terlalu banyak berubah. "Kalau penurunan volumenya sekitar 10%, tapi penurunan nilainya bisa mencapai 50%," ungkap dia, kemarin.
Tren harga masih turun
Dari sekian komoditas perkebunan, harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) naik 29,2% jika kita hitung sejak awal tahun ini. Tapi belakangan ini, harga CPO juga cenderung merosot.
Di bursa berjangka Malaysia kemarin, harga CPO turun 2,98% menjadi US$ 585,25 per ton ketimbang hari sebelumnya. Tahun ini, harga CPO tertinggi US$ 791,25 per ton.
Alain Lai, analis UBS Securities Malaysia, meramal harga CPO masih bisa turun. Sebab, pasokan CPO sedang naik. "Pasar berubah dari bullish ke bearish," katanya.
Namun, Analis PT Kapitalindo Komoditi Berjangka Ibrahim berpendapat lain. Menurutnya, harga komoditas memang akan cenderung turun mengikuti harga minyak. "Kecuali CPO," katanya.
Ibrahim memperkirakan, harga CPO akan naik menuju US$ 600 per ton. Sebaliknya, harga kopi akan turun dulu ke US$ 1,15 per pon. "Tapi, saat harga minyak naik, harga kopi akan naik jadi US$ 1,2 per pon pada akhir tahun," ujarnya.
Ibrahim juga memperkirakan harga kakao akan turun dulu dalam beberapa bulan ke depan. Tapi, harga kakao akan naik lagi menjadi US$ 2.500 per ton pada akhir tahun.
© Inacom. All Rights Reserved.