20 Nov 2007
Hal itu akan dibahas dalam Roundtable on Suistainable Palm Oil (RSPO) V di Kuala Lumpur,
Beberapa perusahaan, yang telah menguji coba standar RSPO dalam usahanya, akan membagi pengalamannya. Perusahaan itu, antara lain Synergy Drive Berhad (
Sebanyak 530 peserta dari 30 negara mewakili pemangku kepentingan kelapa sawit hadir dalam RSPO V, mewakili pemangku kepentingan kelapa sawit.
Saat ini, kampanye menentang CPO dan produk turunannya semakin gencar, terutama di pasar Eropa dan Amerika Serikat.
Selain menyosialisasikan pengelolaan minyak sawit lestari, RSPO juga akan mengumumkan lembaga penyedia jasa sertifikasi produk minyak sawit lestari.
Pemasok terbesar
Wakil Ketua Bidang Usaha Perkebunan Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Daud Dharsono mengatakan, Indonesia menyiapkan 120 indikator dalam penerapan standar pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan. Mulai 1 Desember 2007, para pemangku kepentingan kelapa sawit yang mampu menerapkannya akan disertifikasi.
"Untuk tahap awal, indikator ini bisa dipakai pihak-pihak yang secara sukarela mau menerapkannya," ujar Daud.
Namun, perusahaan lain harus belajar untuk menerapkannya. "Sebab, untuk jangka panjang sertifikat pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan akan menjadi tuntutan pasar," kata Daud.
Sumber: Kompas
Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330
(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)
PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
© Inacom. All Rights Reserved.