Berita Terbaru

11 May 2010

Harga Minyak Mentah Naik Kembali

Harga Minyak Mentah Naik Kembali


Harga minyak naik dari level terendah 12 pekan pada perdagangan akhir pekan setelah Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) sepakat  memberikan bantuan senilai 720 miliar euro (US$928 miliar) untuk mengatasi krisis utang Yunani agar tidak merembet ke negara-negara lain di kawasan Eropa.

 

Menteri Energi Aljazair Chakib Khelil memprediksi harga berpotensi kembali ke level US$80-US$85 per barel. Analis PT Askap Futures Wahyu Tribowo Laksono memprediksi harga kembali ke level US$78 per barel dalam beberapa hari ini dipicu faktor spekulasi terkait efek  ekspektasi jangka pendek Yunani.

 

β€œProspek pertumbuhan ekonomi global kembali semangat, dengan demikian harga minyak kembali tes ke level US$78 per barel dalam jangka pendek,” kata Wahyu kepada Bisnis.

 

Tetsu Emori, commodity fund manager Astmax Ltd di Tokyo seperti dikutip Bloomberg mengatakan orang-orang yang tadinya menjual asset berisiko dalam beberapa pekan terakhir karena krisis utang Yunani, kini kembali membeli.

 

Harga minyak mentah untuk kontrak pengiriman Juni nik 2,4% menjadi US$76,94 per barel melalui transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange, kenaikan terbesar sejak 20 April.

 

Pada perdagangan akhir pekan harga turun 2,6% menjadi US$75,11 per barel, level terendah sejak 12 Februari. Pada sepekan lalu harga minyak sudah terpangkas 13% dipicu penguatan dolar AS terhadap euro dan terkoreksinya indeks saham global akibat kekhawatiran atas krisis utang Yunani.

 

Sekretaris Jenderal Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) Abdullah al-Badri dalam pertemuannya di Doha pada Minggu waktu setempat, seperti dirilis dalam situs resminya, menyatakan pasar minyak global mengalami kelebihan pasokan. Tetapi terlalu dini mengatakan bahwa organisasi akan mengambil aksi untuk membatasi penurunan harga karena krisis utang di Eropa.

 

OPEC pada 2008 sepakat memangkas produksi minyaknya sebesar 4,2 juta barel per hari, tetapi kenaikan harga memicu sejumlah negara anggotanya menaikkan kembali produksi meski tanpa ada keputusan formal.

 

Harga minyak sempat menyentuh level US$87,15 per barel pada 3 Mei 2010, level tertinggi sejak Oktober 2008.

 

Konsumsi global mulai pulih dipimpin China dan negara pasar berkembang (emerging market) lainnya. Hal ini terlihat dari aksi hedge fund manajer dan spekulan lainnya yang menaikkan posisi jangka panjang kontrak berjangka minyak mentah di New York untuk pekan yang berakhir pada 4 Mei, menurut data Commodity Futures Trading Commission (CFTC),badan pengawas berjangka AS. Posisi jangka panjang naik 606 kontrak atau 1% menjadi 109.870 kontrak dari posisi pekan sebelumnya.

 

Selain harga minyak, harga komoditas lainnya yakni tembaga, alumunium dan karet juga naik dipicu spekulasi tertanganinya krisis utang Eropa.

 

Harga tembaga untuk pengiriman tiga bulanan naik 2,1% menjadi US$7.092 per ton di London metal Exchange dan aluminum naik 3,3% menjadi US$2.140 per ton. Karet untuk kontrak pengiriman Oktober menanjak 1,6%  menjadi 266,8 yen (US$2,88) per kilogram. Sebaliknya, harga emas terkoreksi 1% menjadi US$1.196,10 per ounce.

 

Indeks Reuters/Jefferies CRB, indeks harga 19 komoditas dasar, turun 5,9% pekan lalu, penurunan terbesar sejak 5 Desember 200

 

Sumber :  Wahyu Tribowo Laksono

Oleh      : Berliana Elisabeth - Bisnis

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

[email protected]

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.