Berita Terbaru

12 Feb 2010

Produktivitas kakao rendah

Produktivitas kakao rendah

Data yang diterima Bisnis dari Komisi Kakao Indonesia menyatakan rendahnya produktivitas akibat komposisi pertanaman komoditas ini masih belum menggunakan klon unggul.

 

Dirjen Perkebunan Achmad Mangga Barani menuturkan pemerintah mendapatkan tambahan Rp500 miliar untuk Gerakan Nasional Kakao dalam APBN-P 2010. "Namun kami ajukan dana lagi Rp500 miliar untuk tambahan," ujarnya Bisnis.

 

Sumber : Bisnis Indonesia 

------------------------

 

Selasa, 09 Februari 2010 , 21:13:00

Gerakan Tanam Kakao di 9 Provinsi

 

JAKARTA-Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Achmad Manggabarani, menyatakan, pembangunan perkebunan Indonesia tak melulu dengan mengembangkan perkebunan sawit. Untuk kawasan timur Indonesia, Gerakan Nasional Kakao menjadi solusinya.

 

“Karena untuk sentra Sumatera dan Kalimantan, sudah didominasi sawit dan karet. Untuk itu, kakao diharapkan dapat menjadi komoditas unggulan perkebunan Indonesia lainnya,” kata Ahmad Manggabarani dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Senayan, Selasa (9/2).

 

Untuk meningkatkan produktifitas, penanaman tidak lagi mengandalkan bibit, karena bibit yang ada kurang tahan terhadap ancaman penyakit. Maka digunakan kultur jaringan sehingga menghasilkan tanaman yang tahan penyakit dan produktifitasnya bagus. Melalui program itu, pemerintah telah menyediakan 20 juta benih yang berasal dari teknologi Somatic Embriogenesis (SE) hasil pengembangan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) milik pemerintah di Jember, Jawa Timur.

 

“Ini bukan proyek monopoli, tetapi yang kita miliki hanya ini bekerjasama dengan Nestle,” ungkap Achmad. Pelaksanaan Gernas Kakao sendiri ditetapkan pada tahun 2009, meliputi 40 kabupaten di sembilan provinsi di wilayah timur Indonesia. Ke-9 provinsi itu yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Bali, NTT, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

 

Untuk itu, dana yang telah dianggarakan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2009 sebesar Rp500 miliar. Adapun pada 2010, pemerintah telah menyiapkan tambahan dana sebesar Rp500 miliar dalam APBN 2010 guna melanjutkan program ini. Pada 2010, target areal akan diperluas di 57 kabupaten di 15 provinsi sentra produksi kakao. Selain di provinsi yang dilaksanakan Gernas 2009, provinsi lainnya yakni Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan NTB.

 

Sumber : ANTARA

 

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

[email protected]

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.