29 Oct 2008
SEPANJANG Oktober ini, sejumlah perusahaan beramai- ramai mengumumkan penurunan keuntungan yang dicapai. Sebagian lagi bahkan ada yang sengaja memangkas produksi dan mengurangi ribuan karyawannya. Risiko terkecil yang ditanggung produsen automotif adalah bergabung dengan perusahaan lain, seperti yang akan dilakukan raksasa automotif Amerika Serikat (AS) General Motor dengan Chrysler.
Produsen automotif lainnya, Renault-Nissan, mengingatkan bahwa krisis keuangan global yang paling buruk justru belum terjadi. Manajemen perusahaan hasil merger ikon Prancis dan Jepang itu meramalkan kondisi ini (krisis) baru akan terjadi setidaknya pada 2010. ”Hal ini mungkin akan menyebabkan situasi pada2009 menjadi lebih turun lagi.
Mungkin hal ini akan berlanjut hingga 2010, jika tidak ditemukan solusi yang baik untuk hal ini,” ujar Presiden dan CEO Renault Nissan Carlos Ghosn pada sebuah forum bisnis di Tokyo kemarin. Ghosn, yang dikenal sebagai seorang manajer kawakan di industri automotif, mengatakan bahwa industri kendaraan masih akan terpuruk oleh memburuknya pasar ekonomi dunia.
Ini disebabkan penurunan pasar di negara dengan ekonomi yang sedang tumbuh, seperti Rusia dan China. ”Kami belum melihat hal yang terburuk dari krisis ini,” papar Ghosn. Dia mengatakan, meskipun krisis finansial akan berhenti, konsekuensi dari kemunduran pasar, dalam hal ini pengangguran tetap (akan) datang.
Dia menambahkan,untuk mengantisipasi dampak krisis keuangan yang melanda dunia, pihaknya akan melakukan kontrol kuat untuk kondisi seperti ini.Salah satunya dengan memangkas produksi mobil mewah untuk ekspor ke Amerika Serikat (AS).Selain itu,mereka akan mengurangi 1.680 pekerja di Spanyol sebagai bagian dari respons atas permintaan yang terus menurun.
”Saya kira kami berada di kondisi air yang belum terpetakan,” katanya. Di pasar AS, penjualan Nissan sendiri anjlok 37% pada September tahun ini. Juru bicara Nissan Yuichi Nakagawa menyatakan, Nissan juga berencana memangkas produksi di Inggris dan Spanyol— yang merupakan pusat pa-sar di Eropa.
Sedangkan di AS, Nissan bakal memangkas produksinya sekitar 65.000 unit selama periode November 2008–Maret 2009. Kelesuan yang melanda dunia automotif ini juga bisa dilihat dari pengumuman dua produsen raksasa Jepang, yakni Toyota dan Honda yang selama dua hari berturut- turut menyampaikan laporan penjualannya.
Pada Senin (27/10), Toyota Motor Corp menyatakan penjualan mereka selama periode Juli– September 2008 turun 4%dan merupakan yang pertama sejak 2001. Penurunan Toyota dalam periode tersebut,yang terbesar dialami pada September, yakni anjlok 32% akibat minimnya permintaan di AS yang terkena krisis keuangan.
Produsen lainnya, Honda Motor Co,kemarin mengumumkan penurunan laba bersihnya sebesar 19,1% pada semester I tahun ini. Perusahaan automotif terbesar kedua di Jepang ini menyatakan laba bersih mereka anjlok menjadi 302,9 miliar yen (USD2,93 miliar). Pada tingkat operasionalnya, keuntungan Honda bahkan jatuh hingga 27,1% menjadi 370,1 miliar yen (USD3,57 juta).
Penurunan ini,ujar pernyataan Honda, terjadi terutama karena efek negatif mata uang yang disebabkan peningkatan atau penguatan dari yen Jepang. Honda kemudian memotong prediksi keuntungan tahun ini dari 630 miliar yen menjadi550miliaryen,atau turun sekitar 42,3%. (AFP/Rtr/susi)
Sumber : Seputar Indonesia
Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330
(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)
PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
© Inacom. All Rights Reserved.