Berita Terbaru

21 Dec 2009

Banyak Investor Tertarik Sektor Gula

Banyak Investor Tertarik Sektor Gula

Dirjen Perkebunan Deptan, Achmad Mangga Barani di Jakarta, Sabtu (19/12) mengatakan, setidaknya saat ini sudah ada 11 perusahaan yang tertarik membangun pabrik gula yang baru.

 

"Dengan kondisi sekarang banyak investor yang mau masuk (di sektor perkebunan). Investasi terbesar di sektor perkebunan yakni di komoditas gula," katanya.

 

Saat ini harga gula di tingkat petani berada pada kisaran Rp7.000-Rp7.500/kg padahal sebelumnya hanya sebesar Rp4.000/Rp4.500/kg.

 

Dia mengakui, pengembangan industri gula memerlukan investasi yang besar misalnya untuk pabrik berkapasitas 5.000 ton tebu per hari atau TCD (ton cane per day) dibutuhkan dana Rp1 triliun.

 

Jumlah tersebut, tambahnya, setara dengan biaya untuk pembangunan pabrik minyak sawit mentah (CPO) antara 14-16 unit dengan kapasitas 30-60 ton yang memiliki 10.000 hektare (ha) kebun kelapa sawit.

 

Biaya investasi untuk membangun perkebunan tebu, menurut dia, sekitar Rp40 juta hingga Rp50 juta per hektare, sedangkan untuk kelapa sawit hanya Rp30 juta per hektare.

 

"Oleh karena itu perlu diberikan perhatian yang bagus agar minat investasi ke perkebunan tebu tinggi," katanya.

 

Berdasarkan cetak biru Roadmap Swasembada Gula Nasional 2010-2014 di Indonesia saat ini terdapat 61 pabrik gula yang mana 51 di antaranya dimiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan 10 lainnya milik swasta.

 

Sedangkan luas areal total tebu giling 436.504 ha, di antaranya luas areal BUMN 275.811 ha (63,19 persen) dan sisanya 160.693 ha (36,81 persen) dimiliki swasta.

 

Sementara itu produksi hingga akhir giling sebesar 2,77 juta ton terdiri produksi gula kristal putih 2,624 ton dan 0,15 juta ton dari impor untuk mengisi "idle capacity" (kapasitas menganggur).

 

Kebutuhan gula dalam negeri pada 2009 sebanyak 4,85 juta ton terdiri 2,70 juta ton untuk konsumsi langsung masyarakat dan 2,15 juta ton untuk keperluan industri.

 

Saat ini terdapat 11 calon investor yang berminat mengembangkan industri pergulaan nasiaonal yakni PT Wilmar dan PT Bakrie Sumatera Plt di Merauke Papua, PT Rosa Kencana Perkasa di Mojokerto Jatim, PT Bina Muda Perkasa/Market Indoselaras di Rembang Jateng dan Sulawesi Tenggara.

 

PT Gemilang Unggul Luhur Abadi di Tuban Jatim, PT Gula Manis Tinanggea di Sulawesi Tenggara, PT Sumber Mutiara Indah Perdana di Kampar Riau, PT Permata Hijau Resources di Sambas Kalbar, PT Duta Plantation Nusantara di Malang dan Blitar Jatim serta PT Sukses Mantap Sejahtera di Dompu NTB.

 

"Dengan pembangunan 10-15 pabrik gula baru tersebut diharapkan tidak terlalu lagi bergantung pada gula luar negeri," kata Achmad Mangga Barani.

 

Sumber : Harian Analisa

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

[email protected]

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.