12 Mar 2012
Harga CPO untuk penyerahan Mei naik 1,5% menjadi 3. 352 ringgit (US$1.114) per ton di Malaysia Derivatives Exchange, tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 7 Juni.
Menurut survei Bloomberg, cadangan di Malaysia, pemasok terbesar kedua, turun 5,4% menjadi 1,9 juta ton bulan lalu, setelah produksi susut 8,3% menjadi 1,18 juta ton, terendah sejak Februari 2011.
Dalam sepakan, harga bahan baku minyak goreng ini telah melaju 2,9%, karena membaiknya ekonomi global dan proyeksi harga pada konferensi minyak pangan di Malaysia belum lama ini.
Menurut Ariana Nur Akbar, analis senior Monex Investindo Futures, sinyal bahwa Yunani akan dapat menghindari kejatuhan ekonomi dan harapan membaiknya perekonomian AS memberikan dukungan untuk prospek permintaan komoditas.
Ariana menilai prediksi analis Dorab Mistry bahwa harga CPO akan mencapai RM4.000 pada akhir Juni, menandai prospek permintaan dari India dan negara-negara Muslim. “Tetapi harga RM4.000 untuk CPO sepertinya masih terbilang jauh untuk dicapai,” katanya.
Dia membandingkan survei terhadap analis dan pedagang yang diadakan oleh Reuters, bahwa harga CPO kemungkinan akan menyentuh rekor tingginya tahun ini pada level RM3.430 per ton, naik 6% dibanding rata-rata selama 2011.
Dalam laporan yang diterima Bisnis, Ariana menyebutkan bahwa para pelaku pasar saat ini mengalihkan perhatian mereka ke tingkat ekspor Malaysia untuk melihat dampak dari pemangkasan tarif ekspor terhadap pengiriman CPO Indonesia.
“Untuk pergerakan naiknya, kisaran resistance mungkin akan dapat ditemukan pada level RM3.430 dan RM3.500. Sedangkan untuk level support-nya, pada kisaran RM3.300 dan RM3.242,” tulisnya.
Minyak sawit juga didorong lebih tingginya harga kedelai, bahan pengganti CPO. Harga kedelai untuk penyerahan Mei naik 1,3% menjadi US$13,555 per bushel di Chicago Board of Trade, tertinggi sejak 19 September.
Sementara itu, indeks Standard & Poor GSCI dari 24 komoditas naik 0,2% menjadi 704,33 pukul 18.04 waktu Singapura.
Kenaikan didukung harga minyak yang terus positif dalam 3 hari terakhir, menjelang pengumuman data ketenagakerjaan AS yang diperkirakan menunjukkan peningkatan.
Harga minyak mentah untuk penyerahan April naik 74 sen menjadi US$107,32 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Harga kontrak itu bertengger pada US$106,79 pukul 16.10 di Singapura.(msb)
Oleh : Survei Bloomberg
Sumber : mediaindonesia.com
Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330
(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)
PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
© Inacom. All Rights Reserved.