Berita Terbaru

31 Jul 2006

Jarak Tumbuh Liar di NTT Kepemilikannya Pun Masih Belum Jelas

Jarak Tumbuh Liar di NTT Kepemilikannya Pun Masih Belum Jelas

Kepala Subdinas Pengembangan Tanaman Dinas Perkebunan NTT Ir Funan Ignatius di Kupang, Sabtu (29/7), mengatakan, tanaman jarak sudah lama dikenal masyarakat NTT, tetapi masyarakat tidak banyak mengetahui manfaatnya. "Mereka hanya mengambil biji jarak untuk diambil minyaknya dan digunakan untuk penerangan malam hari. Bahkan di desa-desa terpencil jauh dari penerangan listrik, hingga sekarang masih menggunakan minyak biji jarak untuk penerangan. Biji jarak ditumbuk bersama kapas sampai halus, kemudian dibalutkan pada lidi atau ranting kayu dan dibakar," kata Funan.

 

Belum ada data resmi tentang potensi pohon jarak yang ada di hutan-hutan di NTT saat ini. Diperkirakan jutaan pohon jarak alam tersebar di 15 kabupaten.

 

Kepemilikan

 

Sampai saat ini belum ada warga masyarakat mengklaim areal-areal yang mengandung pohon jarak sebagai hak milik. Apabila jarak benar-benar memberi manfaat sebagai pengganti solar untuk bahan bakar kendaraan, dan memberi manfaat ekonomis bagi masyarakat, mereka akan memberi perhatian khusus. Pohon jarak yang tersebar di hutan akan diburu, bahkan dirawat dan dibudidayakan masyarakat secara khusus.

 

NTT memang cocok untuk tanaman jarak karena jenis tanaman ini suka tumbuh di lahan kritis dan di dataran rendah. Sesuai penelitian, jarak yang tumbuh di dataran rendah kadar minyaknya jauh lebih berkualitas dibandingkan dataran tinggi.

 

Ada beberapa jenis jarak di NTT, tetapi sedang diteliti. Pemerintah Provinsi NTT sedang menanam sekitar 28.000 anakan di Kabupaten Belu sebagai contoh pengembangan jarak di kabupaten lain.

 

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bali Nyoman Supartha di Denpasar mengatakan, setidaknya sekitar 210.000 hektar lahan kering atau kritis di Pulau Bali cocok ditanami jarak. Lahan yang tergolong marjinal itu umumnya terbentang di Bali bagian utara, Karangasem, dan Nusa Penida.

 

Sedangkan Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) secara resmi melarang penjualan setek pohon jarak pagar ke provinsi lain sebagai upaya pelestarian plasma nutfah jarak lokal.

 

Pemprov NTB telah mengembangkan tanaman jarak seluas 675.500 hektar sejak 2006. Petani juga menanam jarak pada areal 950 hektar, dengan produksi 20 ton tahun 2004, naik jadi 50 ton tahun 2005, dan 160 ton tahun 2006. Harga jual biji jarak untuk bibit Rp 5.000 per kilogram.

 

Sumber: Kompas

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

[email protected]

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.