27 May 2004
Berbicara tentang teh, tanaman teh sendiri berdasarkan ketinggian lahan terbagi menjadi tiga jenis yaitu jenis low grown, medium grown dan high grown tea. Umumnya, tanaman teh yang ditanam di
Hal itulah yang menyebabkan posisi citra teh
Untuk memperbaiki jenis dan grade teh yang diproduksi,
Ulasan tersebut disampaikan oleh Rohayati Suprihartini, dalam disertasinya yang berjudul “Rancangbangun Sistem Produksi dalam Agroindustri Teh Indonesia” yang digelar pada 20 Oktober 2003 lalu di Ruang Sidang Rektor Kampus IPB Darmaga.
Peraih Gelar Doktor pada Program Studi Teknologi Industri Pertanian IPB ini menambahkan, upaya peningkatan pertumbuhan ekspor teh
Di pasar global, pangsa pasar perdagangan teh dapat dikelompokkan menjadi
Kelompok Pasar-1, umumnya dapat menerima seluruh jenis teh, dengan persyaratan minimal mutu organoleptik relatif rendah yaitu hanya mutu sedang. Grade teh yang paling sering diminta adalah small grade (83%) dan selebihnya berupa broken grade (17%). Jenis teh yang dapat diterima di kelompok Pasar-2 adalah jenis teh high hingga medium grown. Grade teh yang paling diminati adalah broken grade (60%) dan selebihnya (40%) berupa small grade dengan persyaratan minimal mutu organoleptik mutu tinggi. Kelompok Pasar-3 menghendaki jenis teh medium hingga low grown dengan grade yang dikehendaki sebagian besar berupa small grade (75%), selebihnya broken grade (24%), dan mixed orthodox (1%). Sedangkan persyaratan minimal mutu organoleptiknya harus bermutu tinggi untuk atribut rasa seduhan dan appearance teh kering, untuk atribut lainnya hanya membutuhkan mutu sedang.
Kelompok Pasar-4 merupakan pasar yang berselera tinggi. Karena hanya menghendaki teh mutu sangat tinggi dan sangat ketat dalam persyaratan mutunya. Kelompok ini hanya menerima jenis teh low grown (100%). Sedangkan jenis grade yang dikehendaki sebagian besar leaf grade (84%), selebihnya broken grade (14%) dan small grade (2%). Kelompok Pasar-5 menghendaki jenis teh medium hingga low grown dengan grade yaitu broken grade (78%), sisanya leaf grade (14%) dan small grade (8%).
Ibu berputri satu ini juga mengatakan, dalam rangka memperbesar pangsa pasar teh Indonesia di Kelompok Pasar-1 hingga 5, diperlukan penyempurnaan proses produksi dan pelayanan seperti yang dikehendaki di masing-masing Kelompok Pasar. Salah satunya dengan mengaplikasikan paket program TMT (Techno Marketing of Tea) versi 1,0 yang sengaja dibuat untuk tujuan tersebut.
Program TMT 1,0 menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan untuk penanganan basis data digunakan Microsoft Access 2000. Paket program tersebut terdiri dari empat komponen utama yaitu Sistem Manajemen Basis Data, Sistem Manajemen Basis Pengetahuan, Sistem Manajemen Basis Model, dan Sistem Manajemen Dialog.
Penemuan TMT versi 1,0 terbilang yang pertama. Aplikasi paket program TMT versi 1,0 sangat membantu untuk mempercepat upaya penyesuaian dan perbaikan proses produksi bagi perkebunan besar maupun perkebunan rakyat yang tergabung dalam satu unit pengolahan teh. Program TMT versi 1,0 juga berisi saran yang harus dilakukan oleh pengusaha teh dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas teh-nya.
Dari hasil verifikasi program komputer yang dibuat tadi, menunjukkan bahwa prioritas negara tujuan ekspor utama bagi teh
Sumber : http://www.alumni-ipb.or.id
© Inacom. All Rights Reserved.