26 Oct 2009
"Empat pabrik minyak goreng besar itu berlokasi di Kota Bitung dan Amurang," kata Kepala Bidang Perindustrian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut A Rumbajan di Manado, Minggu.
Dari empat pabrik itu, investasi terbesar yakni PT Multi Nabati Sulawesi yang mencapai Rp153,6 miliar dengan kapasitas produksi minya goreng dan produk turunannya mencapai 311.535 ton per tahun.
Menyusul PT Cargill di Amurang Minahasa Selatan lebih dari Rp90 miliar, PT Salim Ivomas Pratama (Bimoli Grup) Rp16,7 miliar dan PT Agro Makmur Raya Rp11,75 miliar berlokasi di Kota Bitung.
Rumbajan mengatakan investasi tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah pada tahun mendatang menyusul prospek Sulut sebagai penghasil bahan
Investasi minyak goreng yang cukup besar ini membawa dampak positif bagi daerah yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi hingga triwulan kedua 2009 mencapai 8,31 persen.
Pertumbuhan ekonomi tersebut salah satunya bersumber dari ekspor di mana sekitar 70-80 persen disumbang produk turunan kelapa, termasuk minyak goreng.
"Pangsa ekspor 70-80 persen tersebut sebagian besar berupa minyak kelapa kasar (crude coconut oil) yang diproduksi oleh empat pabrik minyak goreng tersebut," kata Rumbajan.
Pabrik minyak goreng itu selain mengolah minyak kelapa kasar juga menghasilkan minyak sawit dan turunannya dalam jumlah cukup besar dan memberi kontribusi bagi ekspor Sulut yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sumber : ANTARA
© Inacom. All Rights Reserved.