Berita Terbaru

07 Sep 2006

Produksi karet Bakrie naik 23%

Produksi karet Bakrie naik 23%


Peningkatan produksi itu a.l. karena pertambahan luas areal perkebunan perseroan menyusul akuisisi sekitar 1.600 hektare lahan di Air Muring akhir tahun lalu.

 

"Volume produksi karet naik 23% menyusul akuisisi perkebunan yang sudah mature di Ari Muring Desember 2005. Produktivitas lahan naik 9% dari 1.220 ton per hektare menjadi 1.330 ton per hektare," tulis laporan kinerja perseroan yang diterima Bisnis, baru-baru ini.

 

Peningkatan produksi ini mendongkrak pendapatan perseroan sekitar Rp57,6 miliar menjadi Rp101,2 miliar atau sekitar 58% dari posisi Juni 2005 yang tercatat Rp63,9 miliar.

 

Apalagi, kondisi itu didukung harga karet alam Indonesia di pasar dunia yang membaik dibandingkan nilai perdagangan periode sebelumnya.

 

Karet nasional sendiri diketahui diperdagangkan di kisaran harga US$2,26-US$2,27 per kilogram untuk pengiriman Agustus 2006. Sementara karet asal Malaysia dan Thailand bergerak di kisaran US$2,35-US$2,40 per kilogram.

 

Selain melaporkan peningkatan produksi, BSP menunjukkan perkembangan di lahan karet tidak mengalami hambatan signifikan kendati curah hujan meningkat hingga 93% di Kisaran, Sumut.

 

"Curah hujan di dua areal karet BSP dari empat lahan yang ada menunjukkan peningkatan, seperti di Kisaran mencapai 93% dan 124% di Agrowiyana [lahan sawit] di Jambi."

 

Dibandingkan Mei 2006, curah hujan di tiga perkebunan BSP pada Juni lalu lebih rendah karena masih berlangsung musim kemarau. Namun, secara umum perkembangan curah hujan di areal perkebunan BSP pada semester pertama tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, mencapai kisaran 100 mm per bulan.

 

Penjualan CPO

 

Laporan itu juga mencatat penjualan crude palm oil (CPO) BSP hingga Juni 2006 yang mencapai 56.200 ton, naik 9% dibandingkan Juni tahun lalu yang tercatat 51.700 ton.

 

"Penjualan CPO Juni ini memang naik hampir 24% dibandingkan bulan sebelumnya, mencapai harga tertinggi selama sembilan bulan terakhir ini sebesar 11.700 ton. Sedangkan penjualan PK [palm kernel] tercatat tertinggi kedua dalam sembilan bulan terakhir ini mencapai 2.000 ton."

 

Perusahaan agribisnis terbaik Indonesia tahun ini, merencanakan menjual bond senilai US$120 juta untuk membiayai pembangunan pabrik biodiesel dan membayar utang.

 

Perkebunan karet BSP yang sudah berdiri sejak 1911, kini memiliki total luas lahan sekitar 150.000 hektare yang berada di Sumatra dan Kalimantan.

 

Sepertiga dari luasan lahan itu, 32.000 hektare dan 19.000 hektare perkebunan karet, termasuk perkebunan plasma.

 

Selain itu, perusahaan itu juga memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas produksi 120 ton per jam dan pabrik pengolahan karet dengan kapasitas 68.000 ton.

 

Seluruh produksi kelapa sawit perusahaan itu difokuskan untuk pasar dalam negeri. Karet dari karet lattex dan BSR juga untuk konsumsi pasar dalam negeri, tapi RRS-1,SIR 10/20 dan SIR 3 CV untuk diekspor ke Singapura dan Eropa.

 

Sumber: Bisnis Indonesia

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

[email protected]

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.