18 Apr 2012
"Wilmar melihat potensi sumber daya yang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia, dan tersedia pula pasar yang sangat besar di Indonesia," kata komisaris Wilmar Indonesia MP Tumanggor, dalam siaran persnya, Senin (16/4)
Perusahaan yang bergerak dalam industri sawit dan olahannya itu kini terus mengembangkan bisnisnya tidak hanya fokus di industri kelapa sawit, namun juga gula dan pupuk.
"Sekarang kami membangun industri tepung terigu di kawasan industri PT Wilmar Nabati Indonesia Gresik, Jawa Timur dan akan selesai tahun 2013," jelas Tumanggor.
Selain itu, lanjutnya, di kawasan Industri terpadu milik Wilmar di Gresik juga sedang dibangun sebuah bio refinery plant untuk mengolah minyak sawit menjadi jet fuel dan berbagai pengembangan industri turunan minyak kelapa sawit lainnya.
Setidaknya ada 40 jenis turunan minyak kelapa sawit yang bisa dikembangkan, dan baru sekitar 20 jenis yang dikembangkan di Wilmar.
"Kami targetkan total investasi hingga dua tahun mendatang di kawasan Gresik ini sebesar US$300 juta atau sekitar Rp2,7 triliun. Ini bagian dari total investasi yang akan dikucurkan oleh Wilmar di Indonesia hingga tiga tahun ke depan," tambah Tumanggor.
CPO yang berasal dari kebun Wilmar sendiri hanya sekitar 20- 30 persen. Selebihnya Wilmar membeli sawit dari perusahaan perkebunan dan perkebunan milik BUMN.
CPO yang dikelola Wilmar tahun 2011 senilai US$7,09 miliar naik dari 2010 yang hanya senilai US$5,5 miliar. Dari nilai produksi CPO 2011 itu, 70 persen atau sekitar US$5 miliar adalah untuk ekspor. (Ant/OL-9)
Oleh : MP Tumanggor, Komisaris wilmarSumber : Mediaindonesia.com© Inacom. All Rights Reserved.