Berita Terbaru

06 Feb 2008

Bakrie dan Wilmar terancam gagal garap kebun tebu di Papua

Bakrie dan Wilmar terancam gagal garap kebun tebu di Papua


Kedua perusahaan itu gagal mendapatkan lahan di Merauke karena lahan di daerah itu yang layak untuk penanaman tebu tidak lebih dari 40.000 hektare (ha). Padahal, mereka membutuhkan lahan sedikitnya 100.000 ha untuk mendukung operasional pabrik gula dan etanol.

 

Dirjen Perkebunan Departemen Pertanian Ahmad Mangga Barani mengakui kedua perusahaan besar ini gagal mendapatkan lahan di Merauke. Namun, keduanya masih antusias dengan berencana melakukan kajian serupa di lokasi lain.

 

"Sampai saat ini dari hasil studi, mereka hanya mendapatkan lahan tak lebih dari 20.000-40.000 ha yang layak dijadikan areal tebu. Ini tidak menarik untuk perusahaan sebesar itu karena mereka menginginkan lahan lebih dari 100.000 ha," katanya kemarin.

 

Dia menambahkan fasilitas pendukung di provinsi itu juga belum sempurna sehingga lahan yang terbatas makin tidak ekonomis bagi dua investor besar tersebut. Di provinsi Papua, Merauke dinilai daerah yang cocok untuk pengembangan perkebunan tebu.

 

Meski demikian, lanjutnya, dua perusahaan itu masih tetap berminat dan berencana melakukan kajian ekonomis di lokasi lain di provinsi itu yang mungkin dapat dijadikan areal perkebunan tebu dan membangun pabrik gula baru.

 

Bisnis mencatat untuk membangun satu unit pabrik gula terpadu berkapasitas minimal 12.000 ton cane per day (TCD) diperlukan areal seluas 25.000 ha, di luar kebun tebu pendukung. Investasi untuk itu diperkirakan mencapai Rp1,7 triliun.

 

Dua perusahaan ini, kata Ahmad, tidak hanya berkeinginan membangun pabrik gula, tetapi juga berencana menghasilkan diversifikasi produk tebu lain, terutama etanol untuk kebutuhan energi alternatif.

 

Akselerasi

 

Sementara itu, Deptan sendiri akan melanjutkan program akselerasi peningkatan produksi tebu pada 2008 untuk mencapai target produksi tebu sebesar 34,183 juta ton yang akan menghasilkan gula putih sebanyak 2,738 juta ton.

 

"Kami akan melanjutkan pembangunan kebun bibit berjenjang seluas 948 ha di lima provinsi. Selain itu juga melanjutkan bongkar ratoon dan rawat ratoon seluas 14.477 ha di sembilan provinsi."

 

Ahmad mengatakan pengembangan tebu juga terus dilakukan dengan membuka kebun bibit untuk wilayah pengembangan baru seluas 40 ha dan kebun bibit berjenjang seluas 7 ha.

 

Akselerasi peningkatan produksi pada 2008 ini dilakukan di lahan seluas 429.551 ha dengan areal terluas di Jatim dengan lahan sekitar 172.957 ha.

 

"Dengan begitu kami berharap bisa mencapai swasembada gula pada 2008 dengan produksi gula putih sekitar 2,7 juta ton. Tidak hanya produksi yang dinaikkan, produktivitas juga akan digenjot sampai 6,75 ton hablur per ha dengan tingkat rendemen jadi 8,01%."

 

Sumber: Bisnis Indonesia

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

[email protected]

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.