16 Jan 2012
"Istilah yang tepat adalah akuisisi bukan gabung. Jadi, hasil rapat saya dengan 12 direktur utama BUMN di bidang engineering pada Jumat (13/1) malam adalah rencana pengakuisisian Barata dengan BBI. Kami simpulkan, BBI akan diakuisisi oleh Barata," ujar Dahlan Iskan di Madiun, Sabtu.
Menurutnya, penggabungan dua BUMN ini karena alasan efektifitas kinerja. PT Barata Indonesia saat ini sudah berada pada masa konsolidasi, sedangkan PT BBI baru berada pada masa kristalisasi. Oleh karena itu, akan lebih baik jika keduanya digabung.
Dalam proses penggabungan itu nantinya PT Barata Indonesia akan fokus pada pabrik gula dan konstruksi baja, sedangkan PT BBI akan spesial pada pengadaan pabrik kelapa sawit. "Sehingga kedua perusahaan BUMN ini akan fokus pada sesuatu hal yang saat ini sangat dibutuhkan oleh Indonesia. Seperti kebutuhan pabrik kelapa sawit, misalnya. Indonesia sangat membutuhkan ratusan pabrik kelapa sawit, sebab selama ini prosesnya masih ditangani oleh pabrik luar negeri," terang mantan Direktur Utama PLN itu.
Target yang ingin dicapai dalam akuisisi dua BUMN tersebut adalah PT BBI harus memiliki kemampuan di bidang engineering untuk membuat pabrik kelapa sawit dan memasarkannya. "Memasarkannya tersebut dalam artian adalah PT BBI harus mampu menyakinkan para perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk memesan pabrik sebagai tempat mengolah kelapa sawit dan tidak dilempar ke pabrik kelapa sawit luar negeri," ujar Dahlan. (Ant/OL-01)
Oleh : Dahlan Iskan
Sumber : mediaindonesia
Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330
(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)
PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
© Inacom. All Rights Reserved.