24 Jul 2008
Ketua DTI Rachmat Badrudin mengatakan melalui pola lelang online itu maka seluruh pembeli di dunia dapat ikut menawar teh produksi
"Pembeli di luar negeri akan diberikan contoh dan katalog, sehingga akan melakukan penawaran melalui Internet," ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, kemarin.
Selama ini, pola lelang teh
Menurut dia, biasanya setiap hari Rabu dalam JTA itu hadir sekitar 20 calon pembeli, tetapi yang aktif melakukan pembelian hanya lima atau enam pembeli, sehingga harga tidak kompetitif.
Dia menyebutkan calon-calon pembeli yang turut serta dalam bursa perdagangan teh Indonesia dan melakukan pembelian tersebut di antaranya adalah Lipton (Inggris), Twiling (Rusia), Fund Rees (Belanda), Orimi (Rusia), dan Sariwangi (Indonesia).
Melalui pola lelang online, para pembeli yang berada di JTA bisa langsung melihat penawaran dari seluruh pembeli luar negeri, sehingga akan bersaing di antara pembeli. Melalui persaingan tersebut, katanya, akan meningkatkan harga jual teh.
Jika menggunakan cara konvensional, harga teh maksimal hanya US$1,4 per kg, sedangkan melalui online diperkirakan menembus angka di atas US$2 per kg.
Rachmat menambahkan harga jual teh
Pada tahun 2007, harga teh
Untuk tata niaga teh itu, katanya, diperlukan sistem lelang yang lebih transparan dengan penerapan teknologi yang mutakhir agar menjangkau jumlah pembeli aktif yang lebih banyak.
"Saya berharap harga yang terjadi lebih mencerminkan harga pasar yang sebenarnya," katanya.
Sumber: Bisnis
Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330
(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)
PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
© Inacom. All Rights Reserved.