Berita Terbaru

12 Nov 2009

'Bentuk badan proteksi domestik'

'Bentuk badan proteksi domestik'


Wakil Ketua Umum Bidang Distribusi dan Perdagangan Kadin Benny Soetrisno mengatakan perlu adanya perlindungan produk lokal dari serbuan impor dan adanya bantuan produk ekspor yang dituduh melakukan dumping di pasar internasional.

"Komite Anti Dumping Indonesia [KADI] harus ditingkatkan perannya. Perlu diubah menjadi trade defence committee, bertahan dari serangan luar negeri," ujarnya saat rapat dengar pendapat Komisi VI DPR dengan Kadin, kemarin.

Produk Indonesia yang terkena tuduhan dumping, katanya, sering dikenai bea masuk tambahan, meski tuduhan itu belum terbukti.

Sementara itu, produk impor yang masuk ke pasar dalam negeri, sulit ditangkal dengan menggunakan ketentuan WTO, yang disebabkan ketidakmampuan pemerintah dalam melindungi produk domestik.

Oleh karena itu, katanya, perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan keberanian KADI dalam mengadopsi aturan WTO untuk melindungi produk Indonesia dan merevisi PP No. 34/ 1996 tentang BMAD (Bea Masuk Anti Dumping) dan BM imbalan.

Natsir Mansur, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Tepung Terigu dan Gula Indonesia (Apegti), mengatakan hingga kini ketergantungan terhadap produk impor masih tinggi. Untuk mengurangi impor dapat melalui pembenahan distribusi barang dan logistik.

Menurut Benny, pemerintah perlu mengkaji ulang perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan negara mitra dagang, karena pertumbuhan surplus perdagangan menurun dengan terjadinya defisit perdagangan dengan mitra dagang FTA selama beberapa tahun terakhir. (sepudin. [email protected])

Sumber : Bisnis Indonesia

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

[email protected]

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.