PPI Impor 4.000 Ton Gula

PT PPI merupakan salah satu pemegang importir terdaftar gula dari lima badan usaha milik negara yang ditunjuk Departemen Perdagangan. BUMN lainnya adalah PTPN IX dengan kuota 36 ribu ton, PTPN X 44 ribu ton, PTPN XI 44 ribu ton, dan PT Rajawali Nasional Indonesia 36 ribu ton.

Direktur PPI Hendrik Siregar mengatakan kedatangan gula itu pada bulan ini ditargetkan sekitar 30 ribu ton. Sisanya, kata dia, pada Februari untuk sembilan daerah tujuan yang menjadi kuota PPI. "Kami usahakan pada pertengahan Februari semua sudah beres dan kuota terpenuhi," katanya kepada Tempo. 

Delapan daerah lainnya yang menjadi kuota pengiriman PPI adalah Medan sebanyak 15 ribu ton, Batam 2.500 ton, Pekanbaru 3.500 ton, Dumai 3.000 ton, Pangkalpinang 3.000 ton, Jambi 3.000 ton, Banjarmasin 4.000 ton, dan Samarinda 3.000 ton.

Nilai total impor gula PPI sekitar Rp 200 miliar dengan harga US$ 380-385 per ton. Harga tersebut lebih mahal dibanding hasil tender keempat BUMN (19 Desember 2006) sebesar US$ 376-390 dengan tujuan daerah terjauh Bitung-Manado. "Kami mendapatkan harga tersebut pada waktu harga tinggi di pasar dunia," ujarnya. 

Hendrik mengungkapkan daerah tujuan Medan merupakan harga tertinggi untuk pengiriman PPI. Sedangkan Pekanbaru merupakan harga terendah untuk kota tujuan pengiriman.

Namun, kata dia, dengan harga tersebut, pihaknya akan menjual harga gula di pasar sebesar Rp 5.300-5.400 per kilogram. "Kami tidak untung banyak dan tidak rugi, karena ini juga untuk meredam harga gula di pasar," tuturnya.

Saat ditanyai mengapa PPI tidak melakukan tender seperti empat BUMN lainnya, Hendrik mengatakan perusahaannya berbentuk dagang. 

"Kami harus melakukan transaksi secara cepat karena kami perusahaan dagang, tidak seperti yang lainnya (BUMN pemegang izin importir terdaftar) sebagai produsen," tuturnya.