Berita Terbaru

21 May 2010

Tangisan Yang Tak Guncang Rupiah

Tangisan Yang Tak Guncang Rupiah


Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, yang hadir dalam acara itu, terlihat ikut 'menyumbangkan' air mata mereka. Setelah menarik napas dalam-dalam, Sri Mulyani berusaha mencairkan suasana. "Saya boleh menangis karena saya sudah bukan menteri keuangan. Kalau Pak Agus [Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo] tak boleh menangis. Menteri keuangan itu jangan sampai menangis, nanti rupiahnya guncang," katanya yang disambut tawa semua yang hadir di acara itu. Tangis kemarin sebenarnya ini bukanlah tangisan pertama Sri Mulyani di hadapan publik. Saat krisis ekonomi di penghujung 2008 lalu, di tengah rapat koordinasi dengan sejumlah pejabat dan petinggi BUMN, dia meminta waktu sejam untuk menumpahkan kesedihannya. Waktu itu, kabar duka kepergian ibunda tercintanya Retno Sriningsih menjadi penyebab tangis Sri Mulyani. Kemarin, suara wanita yang akrab disapa Mbak Ani itu mulai bergetar saat mengucapkan terima kasih kepada suaminya Tomy Sumartono dan anak-anaknya. Ucapan terima kasih disampaikan dalam rentetan pidatonya di acara serah terima jabatan menteri keuangan. "Saya mohon pamit kepada teman-teman semua yang telah membantu saya selama ini. Terima kasih, terutama buat dukungan Pak Toni Sumartono [suami] dan anak-anak. Mereka adalah aset saya," katanya diselingi isak dan sekaan air mata. Melihat banyak yang ikut meneteskan air mata, dia mencoba mengalihkan pembicaraan. Dia melemparkan candaan kepada penggantinya Agus Martowardojo. "Malam ini Bapak masih bisa tidur nyenyak. Besok [hari ini] akan mulai hari baru. Saya tahu di jajaran menteri, liburan adalah hal paling mewah. Saya di World Bank akan diberikan jatah cuti 26 hari. Nanti saya sesekali akan mengunjungi Pak Agus, untuk berbagi sedikit kesenangan saya dan menerima sedikit beban dari Pak Agus rasakan,'' katanya. Dia menambahkan dirinya ingin pergi dari Tanah Air untuk menjalani tugas barunya sebagai direktur pelaksana Bank Dunia di Washington DC, AS dengan penuh ketenangan. "Saya lega hari ini [kemarin]. Saya merasa sudah memberikan semua yang terbaik. Kalaulah ada yang kurang, saya mohon maaf secara pribadi dan keluarga. Saya ingin langkah saya nantinya tenang dan ringan." Hari yang panjang Kemarin memang menjadi hari yang panjang buat Sri Mulyani. Sebagai menteri keuangan, kemarin pagi dia memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Kementerian Keuangan, setelah itu dia 'berlari' ke gedung DPR karena harus menghadiri sidang paripurna DPR dengan agenda penyampaian kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun anggaran 2011. Seperti biasa terjadi dalam beberapa bulan terakhir, lagi-lagi dia menghadapi penolakan di sana. Dalam rapat terakhirnya dengan DPR itu, fraksi partai Hanura melakukan aksi walk-out. Ketua Fraksi Hanura Ahmad Fauzi mengatakan aksi walk-out dilakukan karena pihaknya menghormati keputusan Panitia Khusus DPR tentang kasus Bank Century yang memilih opsi C sebagai kesimpulan akhirnya, yakni para pengambil keputuan bailout bank itu, termasuk Sri Mulyani, harus diperiksa. Kendati hingga kemarin siang, Sri Mulyani masih menjabat sebagai menteri keuangan, di hadapan 249 anggota DPR dalam rapat paripurna itu, dia berpamitan sekaligus mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang terjalin antara pemerintah dan DPR selama ini. Dari gedung DPR, Sri Mulyani berpindah ke Istana Negara untuk menghadiri pelantikan Agus Martowardojo sebagai menteri keuangan dan Anny Ratnawati sebagai wakil menteri keuangan. Hingga acara pelantikan berakhir, semua terlihat baik-baik saja. Tak terlihat kesedihan di wajahnya, meskipun dia kerap menunduk selama acara itu berlangsung. Kamera televisi yang menayangkan acara pelantikan secara langsung, cukup sering membidik wajahnya, seperti ingin memastikan apakah ada kesedihan di wajah Sri Mulyani. Ternyata tangis itu pecah di tempat dia biasa berkantor, di kawasan Lapangan Banteng. Tangisan yang katanya tak akan berpengaruh pada nilai tukar rupiah. (Yeni H. Simanjuntak) (agust. [email protected]) Oleh : Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Sumber : Agust Supriadi - Bisnis Indonesia

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

[email protected]

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.