14 Jul 2010
Direktur Budidaya Tanaman Semusim Kementerian Pertanian Agus Hasanuddin Rachman menyatakan saat ini Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (Balittas) belum dapat memperbanyak benih kapas lokal kanesia. "Padahal kapas lokal jenis kanesia ini paling banyak diminati oleh para pengusaha tekstil di Jepang," ujarnya di
Dia menjelaskan kebutuhan kapas nasional lebih kurang 500.000 ton untuk bahan
Agus menyatakan sejak 2009, telah diimpor 40.000 ton benih kapas asal provinsi
Dia mengatakan benih asal
Bisnis mencatat luas lahan kapas di tanah air saat ini mencapai 400.000 hektare, namun demikian dari total luas lahan tersebut yang baru ditanami baru 25.000 hektare, dengan produktivitas lahan lebih kurang 1,1 ton per hektare hingga 1,4 ton per hektare.
Direktur menambahkan masalah yang dihadapi terkait dengan rendahnya produktivitas ini karena petani kapas kebanyakan tidak memiliki modal yang cukup. Oleh karena itu, katanya, meskipun telah menguasai teknologi budidaya kapas tapi tidak dapat menerapkan karena terbentur masalah biaya. "Sementara jika ingin meminjam di bank selalu terkendala jaminan," ujarnya.
Oleh : Agus Hasanuddin Rachman
Sumber : Bisnis.com
Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330
(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)
PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
© Inacom. All Rights Reserved.