PABRIK SAWIT: BPPT Kembangkan Teknologi PKS Mini Kapasitas 5 Ton

Rancangan pabrik kelapa sawit (PKS) mini tersebut berkapasitas 5 ton dan 10 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Kini yang banyak adalah PKS dengan kapasitas 30 ton TBS dan memerlukan area yang cukup luas.

Priyo Atmaji, Direktur Pusat Teknologi Agroindustri Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), mengatakan saat ini luas perkebunan kelapa  sawit rakyat mencapai 3,5 juta hektare, atau 43,7% dari total luas perkebunan sawit nasional.

"Secara individual perkebunan rakyat tidak mencapai luasan yang mampu memenuhi PKS yang ada saat ini, yaitu yang berkapasitas mulai dari 30 ton  TBS per jam. Untuk itu BPPT berupaya membantu dengan membangun PKS mini  dengan kapasitas 5-10 ton TBS/jam," ujarnya di sela-sela acara Ekspose Teknologi PKS Mini di Puspitek Serpong, Tangerang, Selasa 7 Februari 2012.

Masalah yang muncul, sambungnya, para pemilik kebun sawit kecil tersebut selama ini tidak punya kepastian untuk menjual TBS-nya dimana. "Selain itu  harga sawit bisa jatuh bila tidak segera diolah jadi CPO (minyak sawit  mentah)," ungkapnya.

Untuk itu, lanjutnya, para petani sawit tersebut bisa bergabung dan membuat pabrik sendiri dengan kapasitas lebih kecil. Mereka bisa membuat kelompok tani dengan lahan seluas 1.000 ha-2.000 ha.

Priyo menuturkan investasi untuk membuat PKS mini dengan kapasitas 5 ton TBS per jam sekitar RP17,6 miliar. Untuk kapasitas 10 ton TBS per jam  sebesar Rp28,15 miliar.

"Untuk pendanaan ini, diperlukan turun tangan perbankan dan pemerintah, agar para petani rakyat itu bisa membangun PKS dan jelas produksinya," tambahnya, pada acara yang diikuti sekitar 75 peminat PKS mini.

Dia mengatakan BPPT sudah membuat percontohan untuk PKS mini ini, yaitu di Kabupaten Kampar Riau, dengan kapasitas 2 ton TBS per jam yang dibangun pada 2001, dan di Kab. Bengkalis, Riau berupa PKS berkapasitas 5 ton TBS per jam.(bas)

Oleh      : Priyo Atmaji, Dir Pusat Teknologi Agroindustri

Sumber : bisnis.com