01 Apr 2010
”Launching kontrak CPO berdenominasi rupiah. Saat ini masih dalam taraf persiapan logistik seperti penetapan pelabuhan tempat penyerahan fisik,” kata Direktur Utama BKDI Megain Widjaja di sela acara peluncuran BKDI di Jakarta kemarin. Dia mengungkapkan, pelabuhan yang akan digunakan untuk tempat penyerahan fisik CPO di antaranya Pelabuhan Belawan, Dumai, dan Sampit.
Sejauh ini BKDI sudah mendapat komitmen dari beberapa perusahaan untuk turut bertransaksi dalam kontrak CPO di antaranya Sampoerna Agro, Dulta
Menurut Megain, pada tahap awal BKDI yang mendapat izin usaha dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) pada 23 Juni 2009 memang fokus pada perdagangan CPO dan emas. Ke depan BKDI akan mengembangkan perdagangan berjangka untuk tiga kelompok komoditas primer. Pertama, kelompok soft agro yang di antaranya CPO, kopi, dan kakao.Kedua, kelompok logam yakni emas dan timah.
Ketiga, kelompok energi seperti batu bara dan minyak mentah. Megain menjelaskan, pihaknya tidak merasa bersaing dengan BBJ, tetapi saling melengkapi.Kehadiran BKDI akan mendorong
Pada kesempatan tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengatakan, kehadiran BKDI dapat lebih menggiatkan industri bursa berjangka di
”Saya meminta kepada BKDI memiliki komitmen tinggi untuk memperdagangkan kontrakkontrak berjangka komoditas primer
Ini terbukti dengan BBJ yang kemudian membentuk pasar fisik CPO,”ujarnya. Dia juga berharap BKDI membuat
”Kalau transaksi di sini lebih besar, kita akan lebih dipercaya.Kita bisa kalahkan
Terutama pajak pertambahan nilai (PPN) untuk CPO dalam negeri sebesar 10% dan pajak penghasilan (PPh) untuk ekspor emas senilai 2,5%. Ini yang menyebabkan investor enggan masuk ke industri perdagangan berjangka. ”Emas dalam undang-undang disamakan dengan uang dan
Oleh : Megain Widjaja
Sumber : Koran Sindo
© Inacom. All Rights Reserved.