Berita Terbaru

22 Oct 2007

Industri sawit Malaysia terus melangkah

Industri sawit Malaysia terus melangkah


Total lahannya, pun naik 2,8% dari 4,17 juta hektare menyusul adanya ekspansi lahan di Sabah dan Sarawak sebanyak 4,5% dan 1,6% dari pertumbuhan di seluruh Peninsular Malaysia. Di Sabah, kini memiliki luas 1,24 juta hektare atau 30% dari total areal di Malaysia.

 

Produksi crude palm oil Malaysia, pun naik 6,1% menjadi 15,9 juta ton dari 15 juta ton pada 2005. Ini karena adanya pertumbuhan lahan yang dipanen (2%) dan naiknya produktivitas tandan buah segar (TBS) atau fresh fruit bunches sebanyak 3,8% menjadi 19,6 ton menyusul baiknya manajemen kebun dan input, sementara produktivitas minyak per hektare naik 3,4% (year on year) atau menjadi 3,9 ton, walaupun oil extraction rate (ORE) mengalami penurunan 0,5% sebanyak 20,04%. Sementara crude palm kernel oil naik 6,1% menjadi 1,96 juta ton dan palm kernel naik 4,1%.

 

Total ekspor produksi oil palm, palm kernel oil, palm kernel cake, oleochemical dan produk akhirnya naik 8,1% atau 1,51 juta ton menjadi 20,13 juta ton pada 2006 dari 18,62 juta pada 2005. Total ekspor earning juga naik 11,2% atau RM 3,23 miliar menjadi RM31,81 miliar, sementara pada 2005 hanya RM28,60 miliar.

 

Pasar ekspor

 

"China masih menjadi pasar ekspor palm oil dari Malaysia dalam lima tahun berturut-turut sebanyak 3,58 juta ton atau 24,9% dari total ekspor palm oil," ujar Dato Mohd. Basri Wahid, Director General Malaysia Pam Oil Board (MPOB).

 

Untuk ekspor ketujuh negara ini, total ekspor palm oil Malaysia pada 2006, mencapai 9,32 juta ton atau 64,7% . China naik 0,62 juta ton atau 21,0%, Uni Eropa (+0,31 juta ton atau 13.5%), Vietnam (+0,13 juta ton atau 88,4%), AS (+0,13 juta atau 22,4%) dan Yordania (+0,10 juta ton atau +204.4%).

 

Kini, pada 2007, Malaysia semakin melecut kemajuan. Persatuan Perkebunan Sawit, Asiatic Development Bhd, menggunakan peralatan genomic dan melakukan kerja sama dengan J Craig Venter Institute (JCVI) AS, untuk meningkatkan hasil buah sawit.

 

Sasaran program itu untuk mendorong genetic sawit menghasilkan 17 ton per hektare dalam setahun.

 

Dalam usaha untuk memantapkan industri sawit negara terutama dalam sektor pekebun kecil, kerajaan Malaysia melaksanakan Skim Bantuan Tanaman Sawit Sistem Dua Baris Kembar dan Integrasi Tanaman/Ternakan melalui Rancangan Malaysia ke-9. Skim ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan pekebun kecil sawit di Malaysia.

 

Skim ini merupakan salah satu usaha Kementerian Perusahaan Perladangan dan Komoditi (KPPK) melalui Lembaga Minyak Sawit Malaysia (MPOB) bagi membantu pekebun kecil sawit di seluruh negara.

 

Produk turunan

 

Pada akhir 2006, dunia usaha kelapa sawit diramaikan dengan adanya merger perusahaan-perusahaan Malaysia yang memiliki core business perkebunan, pengolahan dan perdagangan minyak sawit dan produk turunannya. Perusahaan itu berbasis di Malaysia dan Singapura dengan jaringan usaha yang dimiliki sampai China , India , Indonesia, Eropa Timur (Ukraina) dan Afrika.

 

Pada akhir November 2006, perusahaan perkebunan Sime Darby Bhd, Kumpulan Guthrie Bhd dan Golden Hope Plantation Bhd melakukan merger dan diambil alih oleh Synergy Drive Bhd. Nilai kapitalisasi perusahaan baru diperkirakan RM 31 miliar.

 

Pada pertengahan Desember 2006, merger dilakukan antara Grup Wilmar International Ltd sebagai perusahaan dagang yang beroperasi di Singapura dengan Grup Kuok sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit.

 

Perusahaan dalam Grup Wilmar yang dimerger adalah Wilmar Holding Pte Ltd (WHPL) dan Archer Daniels Midland Asia (ADM).

 

Sedangkan perusahaan dalam Grup Kuok yang dimerger adalah PPB Oil Palm Berhard (PPBOP) PGEO Group Sdn Bhd dan Kuok Oils and Grains Pte Ltd. Nilai kapitalisasi perusahaan baru diperkirakan US$7 miliar (RM 25 miliar).

 

Khusus untuk perusahaan merger antara Wilmar dan Kuok, perusahaan pendukungnya beroperasi di China, India, Ukraina, dan Afrika untuk usaha pengolahan, branding dan distribusi minyak.

 

Sekitar 90% hasilnya diekspor ke China, Uni Eropa, India, Korea Selatan, Jepang, dan AS.

Perusahaan merger akan memiliki 33 pabrik pemurnian dengan kapasitas 10 juta ton per tahun.

 

Selain itu pabrik biodesel akan dibangun dengan kapasitas 1,15 juta ton per tahun. Luas areal perkebunan yang dikuasai meliputi 573.405 ha dengan luas pertanaman kelapa sawit 160.786 ha.

 

Instruksi PM

 

Kemudian Malaysia juga akan meningkatkan penelitian seperti dikatakan oleh Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi yang menginstruksikan penelitian perlu ditingkatkan untuk menghasilkan bahan tanaman berkualitas tinggi yang mampu menghasilkan minyak sawit 8 ton per hektare.

 

"Malaysia diperkirakan akan menghasilkan 16,5 juta ton minyak sawit tahun ini berbanding 17,4 juta ton produksi Indonesia," tuturnya.

 

Sejauh ini, kinerja industri sawit Malaysia tetap terus memperlihatkan langkah maju. Tren kenaikan produksi CPO dari Januari hingga September 2007, begitu mantap. Jika pada awal tahun ini baru 1,11 juta ton, September 2007 sebanyak 1,60 juta ton.

 

Sementara itu ekspor, khusus untuk Januari mencapai 957.874 ton, pada September sebanyak 1,39 juta.

 

Perdana Menteri itu juga meminta Malaysia jangan cemburu jika produksi CPO dari Indonesia pada tahun ini lebih tinggi dari produksi Malaysia. "Sebab mereka [Indonesia] memiliki tanah yang sangat luas," tutur Abdullah Ahmad Badawi.

 

 

Sumber: Bisnis Indonesia

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

humas@inacom.co.id

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.