KPBN News

Mandiri Salurkan Kredit ke Perkebunan Sawit


Penandatanganan nota kesepahaman penyediaan kredit tersebut dilakukan di Hotel Horison, Palembang, Senin malam (19/3). Perkebunan seluas 21 ribu hektare itu terdiri dari 12 ribu hektare untuk inti dan 9 ribu hektare untuk petani plasma
Direktur Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan persnya menjelaskan, penyaluran kredit tersebut merupakan bagian dari Kredit Pengembangan Energi Nabati (KPEN). Menurut dia, sampai 19 Maret Bank Mandiri telah merealisasikan kredit tersebut sebesar Rp 458 miliar dengan luas lahan 14.518 ha atas nama 11 koperasi unit desa.
Penyaluran kredit tersebut dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan penanaman dan pemeliharaan tanaman. “Jumlah petani plasma yang akan dibiayai bisa
mencapai 7 ribu orang,” kata Budi di Palembang kemarin.
Hasil pengolahan kelapa sawit, selain untuk minyak makan, kosmetik, farmasi, minyak pelumas, plastik, PVC dan ban. Saat ini pemerintah juga telah mengembangkan
suatu program pengembangan bahan bakar biodiesel.
Budi menjelaskan, pada 2007 hingga 2010, Bank Mandiri akan mengalokasikan kredit Rp 11 triliun untuk pembiayaan kebun kelapa sawit seluas 321.268 hektare. Kredit tersebut akan disalurkan untuk pembiayaan kebun
plasma di sentra-sentra perkebunan yang tersebar di 9 provinsi. Seperti di Riau, Sumbar, Jambi, Sumsel, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Sulawesi.
Dirjen Perkebunan Departemen Pertanian Ahmad Manggaberani mengatakan KPEN yang telah dicanangkan pemerintah hingga 2010 tersebut mencakup area seluas 2 juta hektare. ha. Dengan rincian kelapa sawit 1,5 juta ha, karet 300.000 ha, dan kakao 200.000 ha.
`Melalui program ini petani akan mendapat dukungan kredit investasi dan subsidi bunga oleh pemerintah,` ujarnya.
Total pendanaan dari perbankan mencapai Rp 25,48 triliun yang antara lain berasal dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebesar Rp 12 triliun, Bank Mandiri (Rp 11 triliun),
Bank Bukopin (Rp 1 triliun), Bank Pembangunan Daerah Sumbar (Rp 0,98 triliun, dan Bank Pembangunan Daerah Sumut (Rp 0,50 triliun.
Sumber: Tempointeraktif