RNI akan bangun pabrik gula senilai Rp1,3 triliun
Pabrik tersebut merupakan salah satu pendukung program swasembada gula nasional.
Dirut RNI Rama Prihandana mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan kajian lapangan dan direncanakan akhir 2007 program ini sudah selesai. Sehingga diharapkan pada 2008 pembangunan sudah dimulai.
`Saat ini masih dalam tahap feasibility study, semoga selesai 2007. Tahun depan diharapkan bisa dimulai [tahap pembangunan],` kata Rama di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dia menjelaskan rencananya pabrik ini memiliki kapasitas produksi 5.000 ton tebu per hari (ton cane per day/ TCD). Sementara luas lahan yang disediakan Pemkab Garut sekitar 12.000 hektare (ha).
Namun, menurut dia, lahan yang efektif untuk ditanami tebu hanya sekitar 8.000 ha. Sedangkan sisanya tanah miring dan tandus, apabila ditanami tebu, hasilnya tidak optimal.
Meskipun begitu, paparnya, pemilihan Kabupaten Garut bagian selatan sebagai lokasi pembangunan pabrik karena tanah di Garut secara teknis bagus untuk tanaman tebu. Sehingga dengan adanya feasibility study diharapkan bisa diketahui benefitnya lebih dalam.
`Baik cuaca maupun tanahnya cocok untuk tanaman tebu. Pada dasarnya sepanjang pesisir selatan Jabar sangat cocok,` papar Rama.
Rama memprediksikan pabrik dengan kapasitas sebesar itu minimal akan menyerap tenaga kerja 600 orang. `Tetapi jika dihitung dari seluruh pekerja, baik untuk on farm dan off farm bisa mencapai 15.000 orang,` ujarnya.
Namun, ungkapnya, secara tidak langsung penyerapan tenaga kerja dari sektor nonformal juga akan lebih banyak. Karena dari setiap pendirian pabrik gula dipastikan akan menghidupkan ekonomi masyarakat kecil.
Sebagai langkah persiapan pembangunan pabrik itu, pihaknya juga tengah melakukan penjajakan pembelian boiler dari China dan Eropa. Pasalnya industri alat berat di Indonesia belum mampu membuat boiler untuk pabrik gula kapasitas 5.000 TCD
Menurut dia, pemesanan boiler harus dilakukan jauh-jauh hari, karena pembuatan boiler membutuhkan waktu minimal 18 bulan.
Sedangkan rencana pendanaan pembangunan pabrik itu, ungkapnya, pihaknya telah mendapatkan komitmen pembiayaan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Kredit bank
Public Relation Manager RNI Budi Perbawa Aji menyatakan saat ini sudah ada empat bank nasional yang siap mengucurkan kreditnya. Keempat bank tersebut adalah BCA, Mandiri, BNI, dan Bank Mega. `Perseroan siap membayar kredit itu dalam jangka waktu 10 tahun.`
Selain investasi di pabrik gula terintegrasi, RNI juga sedang melakukan revitalisasi di off farm dan on farm. Diperkirakan BUMN ini membutuhkan dana Rp788 miliar.
Kebutuhan dana itu dipenuhi dengan cara, menggandeng BRI untuk bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan investasi RNI yang mencapai Rp788 miliar pada 2008-2009.
`Kami memerlukan investasi Rp788 miliar untuk 2008-2009 dan kami bekerja sama dengan BRI dan diharapkan 2007 segera diputuskan,` Rama.
Sumber: Bisnis Indonesia