KPBN News

Taiwan Sugar ditawari lahan tebu di Wajo


Menurut Kasubdin Pengembangan Dinas Perkebunan Sulsel Idrus Hafied, keinginan Taiwan Sugar mendirikan pabrik gula di Sulsel bisa segera terealisasi secepatnya, bila proses pembebasan tanah negara dan masyarakat lokal rampung.
`Mereka sangat ingin berinvestasi secepatnya. [Makanya] Dinas Perkebunan mengarahkannya untuk menanam tebu dan mendirikan pabrik gula di Kabupaten Wajo [Sulsel],` ujarnya kepada Bisnis seusai bertemu dengan manajemen Taiwan Sugar di Disbun Sulsel, akhir pekan lalu.
Awalnya, ujar Idrus, perusahaan Taiwan itu ngotot mendirikan pabrik mereka di Kabupaten Sidrap, Sulsel, sebab iklim wilayah tersebut dinilai sangat cocok untuk penanaman tebu.
Sinar Mas duluan
Namun, ungkapnya, Grup Sinar Mas melalui anak perusahaannya PT Semesta Margareksa telah lebih dulu melakukan pengurusan izin prinsip, untuk memulai investasi mereka di kabupaten tersebut.
`Taiwan maunya di Sidrap, tapi Grup Sinar Mas sudah lebih dulu masuk ke sana,` katanya.
Sebelumnya, Chairperson Taiwan Sugar Corporation Cheng Hsieh Yu mengemukakan perusahaan itu membidik Sulawesi Selatan sebagai wilayah untuk merelokasi 7 dari 46 pabrik gula mereka di Taiwan, dengan total areal lahan 100.000 hektar dan investasi maksimal Rp1 triliun per pabrik.
Taiwan Sugar memilih Sulsel sebagai lokasi pabrik, menurut Cheng, sebab di daerah itu masih tersedia banyak lahan kosong serta areal yang berprospek untuk penanaman tebu.
Idrus melanjutkan Taiwan Sugar berniat menguasai lahan 20.000 ha di Sidrap tanpa adanya keterlibatan petani lokal.
Manajemen perusahaan itu, sambungnya, menolak program pola inti rakyat (PIR) yang dicanangkan pemerintah, untuk menjaga keharmonisan antara investor dengan penduduk asli daerah usaha.
Soalnya, petani biasanya tidak ingin membebaskan lahan mereka, setelah proses produksi berlangsung.
`Mereka tetap memilih mengelola lahannya karena lebih menguntungkan atau malah menjualnya dengan harga mahal [kepada investor]. Makanya Taiwan maunya menjadi pemilik inti seluruh areal lahan investasi.`
Idrus mengungkapkan 20.000 ha lahan yang akan digarap Taiwan Sugar, 6.000 ha di antaranya merupakan tanah negara dan selebihnya adalah milik masyarakat lokal.
Menurut Idrus, perusahaan itu berencana mengakuisisi tanah negara tersebut secepatnya untuk mendirikan pabrik mereka, namun saat ini tanah tersebut dalam penguasaan masyarakat setempat.
`Meski bukan tanah mereka, masyarakat yang selama ini menggunakan tanah tersebut juga harus diberi kompensasi,` ujarnya.
Sebelumnya, Chairperson Taiwan Sugar Corporation Cheng Hsieh Yu mengemukakan perusahaan itu membidik Sulsel sebagai wilayah relokasi tujuh dari 46 pabrik gula mereka di Taiwan, dengan total areal lahan 100.000 hektare dan investasi maksimal Rp1 triliun per pabrik.

Sumber : Bisnis Indonesia