Sawit Mas siap IPO, raup US$500 juta
Eksekutif yang mengetahui rencana itu mengatakan selain untuk ekspansi, sebagian dana dari penjualan saham itu akan digunakan Grup Sawit Mas untuk membayar cicilan utang US$6 juta-US$7 juta kepada Credit Suisse.
`Dari dua kali cicilan pembayaran ke Credit Suisse, Domas Agrointi Prima [salah satu perusahaan Grup Sawit Mas], mengalami technical default. Total nilai kewajiban Domas Agrointi kepada Credit Suisse diperkirakan US$210 juta-US$220 juta,` tuturnya kepada Bisnis belum lama ini.
Dalam penawaran umum, MP Oleo, perusahaan induk yang dimiliki konglomerat asal Medan Susanto Lim, menunjuk Credit Suisse dan Merrill Lynch sebagai penjamin emisi.
MP Oleo merupakan perusahaan induk dengan dua bisnis utama di perkebunan kelapa sawit dan pengolahan (oleokimia). Delapan perusahaan bergerak di bawah usaha perkebunan, a.l. PT Batanghari Sawi Sejahtera, PT Aditarawan, PT Arta Prigel, PT Kaswari Unggul, PT Ekajaya Multi Perkasa, dan PT Perkebunan Intisawit Subur.
Melalui PT Domas Agrointi Prima, tiga unit perusahaan yang bergerak di sektor usaha oleokimia adalah PT Sawit Mas Agro Perkasa, PT Domas Agrointi Perkasa, dan PT Domas Sawitinti Perdana.
Doddy Setiawan Widjojo, CFO Grup Sawit Mas, menolak memberikan penjelasan seputar rencana IPO induk Sawit Mas tersebut. `Saya belum bisa berkomentar.`
Rizal Gozali, Direktur PT Credit Suisse Securities Indonesia, juga tidak bisa berkomentar soal rencana IPO induk Sawit Mas. `Saya tidak bisa komentar soal itu karena tidak ada mandat apa-apa.`
Eddy Soeparno, Direktur Merrill Lynch Asia Pasifik, bersikap sama.
Berdasarkan penelusuran melalui situs Internet, Grup Sawit Mas memiliki lahan sawit 300.000 hektare yang tersebar di Sumatra Utara, Aceh, Riau, Sumatra Selatan, Jambi, dan Kalimantan Timur. Kebun seluas 175.000 hektare berisi tanaman kelapa sawit yang sudah berproduksi.
Dengan luas kebun itu, ukuran Sawit Mas tak berbeda jauh dengan PT Astra Agro Lestari Tbk yang mempunyai luas kebun sawit (inti dan plasma) sekitar lebih dari 226.000 hektare di mana 190.000 hektare berisi tanaman yang matang.
Sumber: Bisnis Indonesia