Dari Sumut Expo 2009; Infrastruktur, Industri dan Perkebunan, Daya Tarik Investasi Sumut
“Saya tertarik datang ke Sumut Expo ini untuk melihat hal-hal yang terkait infrastuktur,” ujar Mike, seorang calon investor yang datang bersama beberapa rekannya dari Moskow. Menurutnya, dia dan rekan-rekannya hanya singgah sejenak untuk sekedar mendapat informasi sehingga bila memungkinkan akan ditindaklanjuti kemudian. “Ini adalah rangkaian trip kita ke Indonesia untuk melihat peluang investasi,” ujarnya kepada Analisa.Investor Korea & ChinaSementara itu PT Pembangunan Prasarana Sumatera Utara sebagai badan usaha milik daerah menyatakan sudah melakukan kerjasama dengan pihak asing atau investor dari Korea dan Cina guna membangun jalan tol Medan-Binjai, Kualanamu-Tebingtinggi. Direncanakan realisasi pembangunan jalan tol yang panjangnya 60 kilometer tersebut akan dibangun pada 2010.“Sayangnya, realisasi ini akan terkendala dikarenakan pihak pusat sampai saat ini belum memberi kewenangan kepada pemerintah provinsi Sumatera Utara untuk membangun jalan tol itu,” tegas staf ahli Dirut PT Pembangunan Prasarana Sumut John Pieter Gultom SE Ak usai mengikuti Forum Infrastruktur di Sumut Expo itu. Karena itu, pihaknya meminta kepada pemerintah pusat agar serius dan memprioritaskan pembangunan jalan tol guna menunjang akses menuju bandara Kuala Namu dan jalan menuju lokasi objek pariwisata yang ada di Deli Serdang, Sergei hingaa Danau Toba.Sementara Kadis PU Bina Marga Sumut Ir Umar Hasibuan yang ikut hadir dalam forum tersebut mengusulkan agar segera dibentuk forum percepatan pembangunan Sumatera Utara. Hal ini dimaksudkan agar pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara di Sumut cepat berkembang sehingga dapat mendukung sektor pariwisata dan sektor lainnya. “Dengan pembangunan infrastruktur tersebut tentunya akan memberi banyak keuntungan,” tegas Umar yang juga Ketua Forum Infrastruktur Sumut Expo 2009 yang menghadirkan pembicara Ir Bambang Prihartono MSCE Direktur Transportasi Bappenas, Kepala Bappedasu Ir Riadil Akhir Lubis MSi dan Asisten Deputy Menko Ekuin juga dihadiri anggota DPR RI H Drs Burhanuddin Napitupulu, H Chairuman Harahap SH, para investor dan dinas-dinas terkait dari Sumut, BUMN.Sementara itu, Kadis Perhubungan Sumut yang bertindak sebagai Wakil Ketua Forum Infrastruktur Sumut diwakili oleh Renward Parapat MT mengungkapkan bahwa forum ini sangat penting, guna mempercepat pembangunan infrastruktur di Sumut, khususnya sektor perhubungan. PT Pembangunan Prasarana Sumut, menurutnya, sudah melakukan pembentukan tim kerja Badan Usaha Jalan Tol antara PTPN II, III DAN IV.Absolut JembatanPada kesempatan lain, pihak PT Kereta Api Indonesia (Persero) (PT KAI) mengatakan Gubernur Sumatera Utara sudah mengambil kebijakan yang tepat dengan menggelar Sumut Expo 2009 di Jakarta yang juga dimanfaatkan untuk mempromosikan sektor transportasi di Sumut, khususnya kereta api.“Dengan Sumut Expo ini kita berharap dapat menarik investor asing untuk membangun industri dan perkebunan di Sumut yang kaitannya jika terwujud akan menguntungkan bagi PT KAI,” ujar Kepala Humas PT KAI (Persero) Divre I Wilayah Sumut-NAD H Suhendro Budi Santoso S Sos di Jakarta.PT KAI juga berharap kepada pemerintah, agar segera meningkatkan absolut atau daya kekuatan jembatan yang dilintasi kereta api, yang tadinya hanya 13 ton per gandar menjadi 18 ton. Peningkatan ini dilakukan agar PT KAI bisa mengoperasikan lokomotif cc ber kekuatan daya tarik 1200 ton. “Saat ini PT KAI hanya mampu mengoperasikan lokomotif BB dengan kekuatan hanya 360 ton saja,” cetus Suhendro.Bila peningkatan kekuatan jembatan bisa terealisir, PT KAI Sumut akan untung karena hasil perkebunan bisa diangkut hingga 100 persen. Selama ini, PT KAI hanya bisa mengangkut 35 persen saja dari hasil perkebunan berupa CPO, karena kekuatan lokomotif dan jembatan masih sangat rendah.Industri dan PerkebunanDari beberapa peserta yang selalu ikut dalam ajang tahunan Sumut Expo antara lain Musim Mas dan Dinas Perkebunan. Untuk mendukung suksesnya program Pemprovsu dalam menjaring investor, PTPN II, PTPN IV, Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Pusat Penelitian Karet, PT Socfindo juga ikut ambil bagian dalam Sumut Expo tahun ini.Dengan dikoordinir oleh Disbun Sumut mereka antara lain memamerkan Tembakau Deli, Teh Hitam, Kompos dari tandan kosong kelapa sawit, CPO, biodiesel, barang jadi yang terbuat dari karet, hasil perkebunan rakyat seperti lada, minyak nilam, kopi, gambir, kemenyan, kemiri dan lainnya.Kadisbun Sumut Ir H Aspan Sofian MM kepada Analisa, di Jakarta menyebutkan, yang dipamerkan ini merupakan produk-produk unggulan dari sub sektor perkebunan Sumut. Harapan dari pameran ini, para eksportir yang melihat pameran dapat memanfaatkan peluang yang ada seperti pengembangan industri hilir kelapa sawit dan komoditi lainnya. Sementara itu, beberapa pengunjung yang tengah mencari informasi menyangkut kesiapan pemkab/pemkot dalam menerima investor masih merasa sedikit kurang sreg. Beberapa dari mereka menyebutkan perlu kesiapan pemkab/pemkot untuk mengembangkan potensi yang ada sehingga calon investor akan lebih tertarik lagi untuk berinvestasi.“Saya melihat penyelenggaraan Sumut Expo sudah cukup baik, tetapi dari beberapa stand yang saya kunjungi, apa yang ditampilkan peserta sepertinya kurang siap. Saya mencoba menanyakan kemampuan produksi yang bisa mereka lakukan tetapi jawaban pelaku pameran kurang memuaskan seperti tidak ada persiapan. Bagaimana jika kita tertarik tetapi mereka belum apa-apa mengaku tidak siap,” keluh Torang Sitanggang, salah seorang pengunjung Sumut Expo. Dirinya berharap dapat bekerjasama dengan salah satu daerah dan berinvestasi di sana.
Sumber : Harian Analisa