PTPN VII akan jual kebun teh ke swasta
Selain itu, sekitar 18.000 ha lahan perkebunan karet akan diremajakan tahun ini.
`Tahun lalu, perkebunan teh kami rugi Rp10 miliar. Jadi, kami tawarkan ke swasta,` ujar Direktur Utama PTPN VII Andi Funoko di sela-sela pembentukan Forum Karet Nusantara dan Karet Nusantara Award 2007 di Hotel Aston Palembang kemarin.
Namun, kata dia, yang akan ditawarkan itu terutama untuk processing dan packing. `Ini akan membuat produk hilir teh bisa lebih bersaing, harga lebih tinggi,` tutur dia.
Besarnya kerugian yang dialami perkebunan teh, lanjut Andi Funoko, lebih disebabkan harga teh di pasaran dunia yang rendah, usaha padat modal. `Bahkan tidak efisien,` tutur dia.
Kemudian, kata dia, dengan luas kebun teh 1.500 ha, sangat tak produktif dan tidak menguntungkan/`Idealnya luas lahan kebun 3.000 ha. Tapi untuk diperluas sudah tidak memungkinkan,` kata Andi.
Dia mengungkapkan, saat ini produk teh PTPN VII sebanyak 40 ton per hari. Sekitar 90% di antaranya untuk pasar ekspor. Dengan harga teh di pasar dunia yang mulai membaik, diperkirakan kerugian bisa diminimalkan.
`Karenanya, kami sekarang sudah melakukan efisiensi dan mengganti bahan bakar, dari BBM ke cangkang kelapa sawit,` jelas Andi.
Selain penjualan, PTPN VII tahun ini juga akan meremajakan karet dan sawit plasma. Luasannya, diperkirakan 18.000 ha dari 50.000 lahan karet dan sawit di Sumsel.
Menurut Andi Funoko peremajaan karet plasma akan dilakukan bertahap.
Sumber: Bisnis Indonesia