Ekspor Gula Pakistan Diprediksi Turun
“Pialang telah mengirimkan sekitar 500.000 ton pada akhir Februari ini,” ujarnya kepada Bloomberg, Selasa (1/4/2014). Sementara itu, produksi diprediksi meningkat 9,6% menjadi 5,7 juta ton di tahun ini, dan konsumsi diprediksi mencapai 4,4 juta ton. Bursa Berjangka di New York telah menguat 7,6% sepanjang tahun ini karena cuaca kering di Brasil, Thailand dan Australia yang merupakan eksportir terbesar dunia.
Adapun, di Februari berjangka melonjak hingga 14% yang merupakan pertumbuhan bulanan terbesar sejak Juni 2011. Sementara itu kontrak untuk pengiriman Mei turun 0,45% menjadi 17,81 sen di ICE Futures AS pada pukul 18.00 WIB.
Source : Bloomberg dan bisnis/com (1/4/2014)http://www.bumn.go.id/ptpn11/publikasi/berita/ekspor-gula-pakistan-diprediksi-turun-2/++++++++++ Koordinasi Masyarakat Pergulaan Jatim2 April 2014
SURABAYA (2/4/2014) – Untuk mencari solusi atas kemelut pergulaan belakangan, masyarakat pergulaan Jatim mengadakan koordinasi terbatas. Dalam pertemuan di Surabaya, Selasa (1/4/2014) tersebut antara lain hadir Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jarim M Samsul Arifien, Ketua Umum Asosaiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Muhammad Arum Sabil, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Gula Indonesia Pieko Njoto Setijadi, dan Direktur Keuangan PTPN XI Budi Hidayat. Pokok bahasan menyangkut masih menumpuknya stok gula di gudang PG, baik milik PG sendiri, petani tebu maupun pedagang akibat rendahnya daya serap pasar menyusul masuknya gula dari jenis lain.
Data Dewan Gula Indonesia menyebutkan, stok gula lokal dari hasil penggilingan tebu per 15 Maret 2014 sebanyak 842.529 ton. Terdiri dari milik PG 302.250 ton, petani 24.883, dan pedagang 515.387 ton. Pertemuan menilai, tidak perlu adanya tambahan stok yang berasal dari impor gula kristal putih seperti yang sudah direncanakan Perum Bulog sebanyak 328.000 ton. Stok yang ada akan lebih dari cukup untuk mermenuhi kebutuhan hingga dimulainya giling PG-PG di Jawa, apalagi medio April 2014 PG-PG di Sumsel dan Lampung sudah memulainya lebih dulu.
Hal lain yang juga mendapat perhatian, agar pemerintah mengendalikan stok degan mencegah adanya rembesan gula rafinasi ke pasar eceran dan impor raw sugar oleh pabrikannya hendaknya dikenakan bea masuk sesuai ketentuan, bukan dibebaskan.
http://www.bumn.go.id/ptpn11/publikasi/berita/koordinasi-masyarakat-pergulaan-jatim-2/+++++++++