RI-AS jalin kerja sama perikanan
Pertemuan Fadel dan Jane merupakan tindak lanjut dari imbauan Fadel pada COP-15 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Kopenhagen, Denmark. Saat itu Fadel mengimbau agar seluruh mitra kelautan di dunia dapat bersama-sama menyelamatkan laut, di samping akan dibahas mengenai rencana joint exploration, manajemen perikanan yang berkelanjutan, Coral Triangle Initiative (CTI) dan program mitra bahari.
Selain dengan DKP, juga dilakukan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di bidang ilmu dan teknologi di wilayah Indonesia, termasuk eksplorasi laut dalam, pada 5 tahun ke depan.
Untuk tahap awal pada Juni 2010, Kapal Riset Okeanos Explorer milik NOAA, didampingi oleh Kapal Baruna Jaya IV milik BPPT, akan melakukan eksplorasi kelautan di Sangihe Talaud, Sulut.
`Kedua kapal itu melakukan ekspedisi penelitian terhadap kekayaan alam laut di Sangihe Talaud, yang selama ini belum pernah dilakukan,` kata Kepala BPPT Marzan A. Iskandar saat menemani Jane Lubchenco, yang juga Wakil Menteri Perdagangan Bidang Kelautan dan Atmosfer, di atas Kapal Baruna Jaya IV di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, kemarin.
Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi DKP, Soen'an H. Poernomo mengatakan kunjungan Jane dipandang strategis karena dapat meningkatkan kerja sama bidang kelautan dan perikanan kedua negara. Pada akhir 2008 delegasi Indonesia pernah mengadakan kunjungan ke kantor pusat NOAA di AS.
Sementara itu, Indoroyono Susilo, Sesmenko Kesra mengatakan ada tiga keuntungan dari kerja sama kelautan antara Indonesia dan AS ini a.l. derajat Indonesia selevel dengan AS dan perbaikan citra.
`Kehadiran Jane di Indonesia selama 2 minggu akan memperbaiki imej negeri ini sebagai negara yang aman bagi masyarakat dunia,` katanya.
Sumber : Bisnis Indonesia