Pabrik karet & hotel di Sumbar beroperasi lagi
Para eksportir karet harus mengonfirmasi ulang kontrak mereka dengan pembeli di luar negeri setelah bencana gempa di Sumbar. Gempa berpengaruh terhadap ketersedian bahan baku dan kerusakan pabrik membuat aktivitas ekspor terganggu.Mulyandi, pengurus Gapkindo Sumbar, menyatakan enam pabrik karet yang ada di Sumbar baru Senin lalu dapat berproduksi kembali walaupun belum optimal. Enam pabrik karet itu meliputi PT Lembah Karet, PT Family Raya, PT Teluk Luas, PT Kilang Lima Gunung, PT Abaisiat Raya serta PT Lembah Karet.Dia menjelaskan keenam pabrik tersebut dapat tetap berproduksi karena mesin-mesin tidak ada yang rusak. Namun, beberapa infrastruktur pabrik rusak di antaranya menara air dan saluran pembuangan. Selain itu, lanjutnya, pasokan bahan baku juga berkurang.Padahal, lanjutnya, sesuai dengan jadwal pengapalan karet di Pelabuhan Teluk Bayur, ada dua kali pengapalan. Pengapalan pertama dilakukan pada minggu pertama pada awal bulan. Pengapalan berikutnya pada minggu ketiga.Sementara itu, PHRI Sumatra Barat minta pengelola hotel yang tidak terkena dampak bencana gempa di Sumbar agar segera mengoperasikan hotelnya dan mengimbau agar tidak menaikkan tarif kamar.Terdapat setidaknya 12 hotel yang terdata dalam kondisi rusak di Kota Padang. Akibatnya, hanya 400 kamar yang tersedia, menyusut dari 1.200 kamar yang ada di Kota Padang sebelum gempa.Menurut Maulana Yusran, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar, hingga saat ini PHRI sedang melakukan pendataan kamar hotel yang masih layak beroperasi melalui inspeksi kelayakan bangunan.Quick mapping
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) mengirimkan tim quick mapping ke Sumatra Barat, untuk secepatnya memetakan kerusakan alam yang terjadi akibat gempa di Padang.Quick mapping diperlukan untuk mengetahui berapa besar kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa berkekuatan 7,6 SR tersebut.Misalnya untuk mengetahui infrastruktur jalan, jembatan, hotel, rumah, dan lainnya, kata Sukendra Marha, Sekretaris Utama Bakosurtanal.
Sumber : Bisnis Indonesia