KPBN News

Indofood Akan Masuk ke Industri Biodiesel Perseroan Mengakuisisi Tiga Perusahaan



Wakil Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Senin (16/10) di Jakarta, mengatakan, divisi minyak goreng dan lemak nabati (eligible, oils and fats) Indofood memiliki dua tujuan jangka panjang.

Tujuan-tujuan itu adalah memenuhi seluruh kebutuhan bahan baku minyak sawit mentah (CPO) untuk divisi refinery dan menjadikan grup eligible, oils and fats sebagai salah satu pemain dalam industri biodiesel.

`Saat ini kami telah memiliki izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memproduksi biodiesel dengan kapasitas olah 225.000 ton CPO per tahun. Dari jumlah tersebut, 95 persen akan menjadi biodiesel,` katanya.

Direktur Indofood Thomas Tjhie mengatakan, sampai Juni 2006 perseroan melalui anak usahanya, PT Salim Ivomas Pratama (SIP), memiliki lahan perkebunan sawit seluas 138.771 hektar.

Dari lahan seluas itu, yang telah ditanami pohon sawit 65.552 hektar dan tanaman karet 5.015 hektar. Pada 2005 divisi perkebunan SIP telah memproduksi sebanyak 297.000 ton CPO.

Produksi CPO itu baru memenuhi 50 persen kebutuhan divisi refinery untuk memproduksi minyak goreng, margarin, dan shortening. Adapun kekurangannya diperoleh dari pihak ketiga.

`Mungkin masih lebih dari lima tahun lagi kami baru terjun ke bisnis biodiesel. Sebab, produksi tahun depan hanya memenuhi 50 persen kebutuhan divisi refinery. Ini karena seiring dengan pertambahan produksi CPO, kebutuhan divisi refinery juga meningkat,` ujarnya.

Rencana tahun depan

Direktur Utama PT SIP Mulyawan Tjandra mengatakan, mulai tahun 2007 perseroan berencana menanam 20.000 hektar tanaman sawit per tahun.

Untuk mengembangkan lahan perkebunan kelapa sawit dari lahan yang disiapkan untuk kebun sampai tanaman menghasilkan, pada umumnya membutuhkan waktu empat tahun.

Adapun untuk pengembangan lahan perkebunan berikut unit pengolahannya dibutuhkan dana 4.000 dollar AS per hektar selama empat tahun.

`Untuk machinery saja, kami mengeluarkan dana 25 juta dollar AS-30 juta dollar AS. Dana untuk pengembangan tersebut dapat berasal dari pinjaman atau ekuitas,` ujar Mulyawan.

Untuk memenuhi kebutuhan CPO, SIP mengakuisisi saham PT Mentari Subur Abadi, PT Swadaya Bhakti Negaramas, dan PT Mega Citra Perdana yang memiliki 60 persen saham Rascal Holdings Limited.

Nilai akuisisi Rp 125 miliar dan dananya berasal dari internal perseroan. Dengan akuisisi itu, areal sawit PT SIP bertambah 85.541 hektar sehingga total lahan sawit 224.312 hektar.

Sumber: Kompas