KPBN News

'Harga minyak goreng terkendali'


Ketua Umum Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI) Adi Wisoko mengatakan penurunan harga minyak goreng yang sempat menyentuh level psikologis Rp5.000 per kg itu, menyusul penurunan harga minyak sawit dunia (crude palm oil/CPO).

`Kami belum dapat menilai kondisi harga ini, karena terlalu pagi. Kami baru dapat mengetahui secara persis [aman atau tidak] pada pekan depan, setelah ada permintaan riil di pasar saat puasa,` ujarnya kepada Bisnis pekan lalu.

Tapi, kondisi harga minyak goreng sampai Jumat lalu tidak perlu dikhawatirkan karena memang tidak terlihat adanya gejolak harga di pasar. Oleh karena itu, dia mengharapkan konsumen tetap tenang dan tidak perlu panik dengan harga komoditas itu.

Pada kesempatan terpisah, Derom Bangun Ketua Harian Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan tidak bakal terjadi operasi pasar (OP) minyak goreng, seperti pada akhir 2004.

`Kami kira tidak bakal ada OP, karena kondisi harga CPO dunia mulai turun sejak 10 tahun terakhir. Jika dikaitkan dengan puasa dan Lebaran, kenaikan harga hanya karena efek psikologis,` ungkapnya.

Dia menambahkan harga minyak sawit di Medan, misalnya, kini menjadi Rp4.154 per kg dari harga sebelumnya Rp4.400 per kg.

Dengan patokan harga saat ini maka minyak goreng di pabrik Rp4.600-Rp4.700 per kg. Jadi, harga di tingkat pengecer diperkirakan berada di kisaran Rp5.000 per kg.

Harga minyak goreng sekarang relatif tidak mahal dan tidak perlu dikhawatirkan. Hal ini, karena pengeluaran minyak goreng per keluarga ditaksir hanya mencapai 2% dari total kebutuhan belanja kebutuhan pokok.

Sementara itu, sehari menjelang puasa harga sembako dan barang konsumsi di pasar tradisional di Surabaya mulai merangkak naik pada kisaran 5%-10%.

Dari pantauan Bisnis sejak Sabtu 23 September, harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Surabaya, Gresik, Sidooarjo, Mojokerto, Pasuruan dan Madura mulai naik.

Komoditas dapur seperti merica dari sebelumnya Rp21.000 per kg, menjadi Rp35.000, ayam potong Rp16.000 per kg menjadi Rp18.000. `Kalau sembako naiknya 5%-10%, namun untuk barang konsumsi bisa lebih dari itu. Untuk buah misalnya, memasuki puasa harganya terus meroket sampai 20% lebih,` kata Sri Astutik, konsumen di Surabaya.

Beruntung, tidak semua komoditas di pasar tradional ini naik menjelang puasa, karena untuk gula pasir sampai Minggu kemarin masih stabil, yaitu Rp5.700 per kg, daging sapi juga tetap Rp45.000 per kg juga telur ayam tetap pada kisaran Rp7.500 per kg.
Sumber: Bisnis Indonesia