Melirik Prospek Kinerja Astra Agro Lestari
Tercatat hingga Agustus 2013 volume penjualan CPO anak usaha Group Astra ini tumbuh 12,4% menjadi 980.591 ton, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 872.088 ton.
Penjualan CPO didominasi oleh pasar lokal sebesar 98,4% dari total penjualan, sedangkan sisanya diserap oleh penjualan ekspor.
Sedangkan untuk volume penjualan kernel meningkat 72,8% menjadi 208.574 ton dibandingkan periode yang sama 2012 sebesar 120.720 ton.
Head of Research PT KDB Daewoo Securities Indonesia, Betrand Raynaldi mengatakan kenaikan volume penjualan CPO AALI menjadi 980.591 ton merupakan hal yang positif bagi perseroan.
Kenaikan volume penjualan CPO berbanding terbalik dengan harga jual rata-ratanya yang mengalami penurunan 13,4% menjadi Rp6.735 per kg.
`Kami melihat perseroan masih harus mampu meningkatkan produksi dan volume penjualan untuk mengantisipasi penurunan harga jual rata-rata CPO dan diharapkan peningkatan penjualan di pasar ekspor yang saat ini hanya menyumbangkan 1,6% dari komposisi volume penjualan CPO,` katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Oil World, terdapat perubahan pola tingkat konsumsi minyak nabati utama dunia pada negara-negara Uni Eropa selama kurun waktu 10 tahun terakhir ini.
Untuk tingkat konsumsi minyak nabati utama dunia yang terdiri dari minyak kedelai, minyak sawit, minyak bunga matahari dan minyak rapeseed memiliki kecenderungan yang semakin meningkat.
Adapun minyak sawit menempati urutan kedua terbesar dikonsumsi di negara Uni Eropa setelah minyak rapeseed.
Meningkatnya konsumsi minyak sawit di Uni Eropa setiap tahunnya, mengindikasikan adanya ketergantungan dari negara kawasan tersebut terhadap komoditas CPO yang semakin besar.
Dari hal tersebut analis merekomendasikan beli untuk hargsa saham AALI dengan target harga Rp19.079,00 per saham.
Oleh : Betrand Raynaldihttp://www.imq21.com/news/read/178108/20130925/103145/Melirik-Prospek-Kinerja-Astra-Agro-Lestari.html++++++++++