Gula siap bukukan rekor harga baru
Sejumlah investor bahkan memprediksi ruang penguatan harga gula masih terbuka jika cuaca masih belum bersahabat. Pada saat ini, nilai kontrak berjangka gula kian mendekati harga sebelum krisis ekonomi global memuncak.Harga gula putih atau rafinasi, seperti dilaporkan Bloomberg, berhasil mencatat kenaikan US$6,10 atau 1,1% menjadi US$543,30 per ton di bursa Liffe London, kemarin. Nilai penjualan gula putih itu tercatat tertinggi sejak komoditas itu mulai diperdagangkan di bursa London itu pada Juli 1983.Bursa Liffe London juga mencatat harga gula rafinasi pengiriman Oktober yang merupakan kontrak yang paling aktif diperdagangkan di level US$542,10 per ton pada pukul 08.52 waktu setempat.Jumlah opsi pembelian gula untuk pengiriman Maret bergerak di kisaran 30 sen dolar AS per pound (1 pound setara dengan 0,45 kg) atau naik 18 kali lipat dalam 4 bulan terakhir. Posisi harga tersebut tercatat naik 44% dibandingkan dengan level yang terbentuk pada 7 Agustus di bursa New York.Kerusakan sejumlah lahan tebu mulai dari India hingga Brasil dituding sebagai pemicu utama kenaikan harga gula internasional. Organisasi Gula Internasional di London melaporkan permintaan gula global bakal melampaui produksi sebesar 5 juta ton pada tahun ini hingga September 2010.Jika prediksi organisasi tersebut benar, gula akan memasuki tahun defisit produksi yang kedua pada 2010. `Harga gula mulai menunjukkan kenaikan yang signifikan sejak Maret. Masalah pasokan menjadi pemicunya,` kata Nurman Firdaus, analis komoditas PT Asia Kapitalindo Komoditi Berjangka kepada Bisnis, kemarin.Dia memprediksi harga gula masih berpeluang lebih tinggi dari posisi harga saat ini. Pembacaan teknikal terhadap pergerakan harga gula di Tokyo Commodity Exchange menunjukkan harga 43.850 yen per ton untuk gula mentah atau gula kasar (raw sugar).Gula kasar merupakan gula yang belum layak konsumsi. Bahan pemanis tersebut harus diolah kembali menjadi gula rafinasi atau gula putih. Indonesia membatasi impor gula rafinasi untuk melindungi petani gula domestik.Namun, geliat raw sugar tetap memengaruhi pasar gula dalam negeri terutama melalui industri makanan dan minuman. Jika musim kering berkepanjangan mengganggu produksi gula rakyat, pengaruh kenaikan harga gula kasar tersebut semakin tinggi di pasar domestik.Pengaruh minyakMenurut Nurman, harga itu mendekati level tertinggi yang tercatat sebelum puncak krisis ekonomi global yaitu 44.650 per ton yang dicatat pada perdagangan 27 Agustus 2008. Harga sejumlah komoditas dunia, katanya, setelah periode tersebut mengalami koreksi lebar.`Namun dibandingkan dengan komoditas lainnya, kenaikan harga gula ini sangat signifikan. Semangat naiknya luar biasa,` tuturnya.Dia memperkirakan setelah kenaikan harga pada perdagangan kemarin, komoditas itu akan mencoba tembus level 44.000 per ton pada pekan ini.Nurman menambahkan pergerakan harga gula sangat dipengaruhi oleh pergerakan permintaan dan suplai. Fluktuasi harga bahan pemanis utama itu, ujarnya, terlepas dari pengaruh pergerakan harga minyak mentah yang sering kali jadi motor penggerak harga komoditas dunia.`Dia [harga gula] berdiri sendiri, tidak bergantung kepada minyak. Pergerakannya lebih banyak dipengaruhi masalah permintaan dan pasokan.`Sementara itu, harga minyak umumnya memengaruhi pergerakan komoditas seperti jagung dan kedelai yang bisa dijadikan minyak nabati yang merupakan alternatif bagi minyak mentah.Kenaikan harga gula ini dipastikan akan mendongkrak beban usaha bagi produsen makanan. Di Indonesia, kenaikan harga gula internasional cukup berpengaruh kepada harga gula domestik yang mulai dikendalikan permintaan menjelang puasa.Sasmito Hadi Wibowo, Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS), mengatakan harga gula masih akan cenderung naik apalagi menjelang puasa dan hari raya Idulfitri meskipun pasokan dalam negeri mulai masuk ke pasar. Sumber : Bisnis Indonesia (nana.oktavia@ bisnis.co.id)