Tidak Perlu Impor Gula
Stok tersebut lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga giling sebagian besar PG di Jawa mulai medio Mei. Ini belum termasuk rembesan gula rafinasi di pasar lokal, baik yang terdeteksi melalui audit tim independen maupun yang tidak. Sesuai Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdaangan No. 527/MPP/Kpts/9/2004 yang masih berlaku, , pasar domestik menjadi domain gula petani dan tertutup bagi penjualan gula rafinasi..
Apabila Perum Bulog diharapkan berperan sebagai stabilisator harga dalam negeri, idealnya BUMN ini membeli gula dari PG atau petani dengan harga sesuai mekanisme pasar. Penambahan stok oleh Bulog bukan dengan mengimpor gula kristal putih secara langsung dari pasar global, mengimpor raw sugar untuk kemudian diolahkan ke pabrik gula rafinasi, atau membeli gula rainasi dari pasar domestik. Cara itu tidak bisa diterima kalangan petani tebu dan PG.
Demikian antara lain terungkap dari catatan rapat bersama Asosiasi Gula Indonesia dan Asosiasi Petani Tebu rakyat Indonesia di Lembaga Pendidikan Perkebunan Kampus Ygyakarta pekan lalu. Lebih lanjut, penambahan stok oleh Bulog melalui salah satu dari ketiga cara tersebut berpotensi mengacaukan harga gula petani, baik sekarang maupun pada giling mendatang. Memang Bulog akan jauh lebih banyak meraup kentungan dengan memilih salah satu dari ketiga opsi.
Kepentingan produksi dalam negeri tetap harus menjadi prioritas, jangan dikorbankan untuk keperluan sesaat demi harga murah yang tida membedayakan petani tebu.
++++++++++
PTPN XI Targetkan Produksi 470 Ribu Ton Lebih GulaJumat, 10 Januari 2014, 20:28 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Perkebunan Nusantara XI menargetkan produksi gula pada musim giling 2014 bisa mencapai 470.588 ton, setelah hanya mampu merealisasikan produksi sekitar 401.000 ton pada tahun sebelumnya akibat terkendala cuaca ekstrem.
Sekretaris Perusahaan PTPN XI Adig Suwandi di Surabaya, Jumat (10/1) menjelaskan untuk mencapai target produksi tersebut, sebanyak 16 pabrik gula yang dimiliki perseroan paling tidak harus melakukan penggilingan sekitar 5,98 juta ton tebu dari areal budidaya seluas 81.768 hektare.
`Total kapasitas produksi ke-16 pabrik gula PTPN XI mencapai 42.000 ton tebu per hari. Sementara produktivitas dipatok 5,74 ton gula per hektare dengan rincian berat tebu 73,2 ton per hektare dan rendemen rata-rata 7,84 persen,` katanya.
Menurut Adig, kegiatan giling pabrik gula dijadwalkan mulai awal Mei dan diperkirakan berlangsung selama enam bulan atau minimal 185 hari kerja.
Ia menambahkan areal pengusahaan tebu oleh PTPN XI pada tahun ini diproyeksikan meningkat 3,4 persen, namun untuk tebu rakyat diperkirakan justru menurun.
`Penurunan itu akibat kurang kondusifnya harga gula sepanjang giling 2013 sehingga sebagian besar petani tidak mendapatkan keuntungan memadai, bahkan tidak sedikit yang mengalami kerugian. Ekspansi areal tidak terjadi secara signifikan, namun petani tetap mempertahankan keprasan yang ada,` ujarnya.
Redaktur: Ajeng Ritzki PitakasariSumber : Antarahttp://www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis/14/01/10/mz6tga-ptpn-xi-targetkan-produksi-470-ribu-ton-lebih-gula
Oleh :Adig Suwandi – PTPN XIhttp://www.bumn.go.id/ptpn11/publikasi/berita/tidak-perlu-impor-gula/++++++