KPBN News

Deklarasi Pemimpin APEC Disepakati Minggu Siang



Menurut informasi dari laman resmi APEC SIngapura 2009, upacara penandatangani deklarasi itu dilakukan selama sekitar 30 menit, 12.15-12.45 waktu setempat.Deklarasi tingkat pemimpin ekonomi APEC itu boleh jadi terutama akan menyoroti mengenai upaya-upaya untuk memelihara pertumbuhan ekonomi dengan mencari tipe pertumbuhan ekonomi yang paling sesuai guna mencegah terulangnya krisis keuangan.Sebelumnya dalam CEO Summit APEC (pertemuan puncak para pemimpin perusahaan besar APEC), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa dunia internasional perlu berhati-hati dalam menerapkan apapun juga tipe pertumbuhan ekonomi untuk keluar dari krisis keuangan global yang disebut-sebut telah usai, karena situasi perekonomian saat ini masih cukup rentanDeklarasi itu juga berpeluang mewadahi komitmen para pemimpin APEC mengenai konsep penyatuan kawasan Asia Pasifik dan komitmen untuk menentang proteksionisme. Salah satu agenda pembahasan dalam pertemuan puncak ke-17 APEC adalah pencapaian `Target Bogor` (Bogor Goals) yaitu menciptakan kawasan perdagangan bebas bagi negara-negara maju anggota APEC pada 2010.Sebelumnya, Direaktur Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Departemen Luar Negeri Ibnu Hadi menyebutkan bahwa dalam pertemuan itu pemerintah Indonesia akan mengingatkan negara-negara APEC akan Target Bogor.Sementara itu menurut keterangan tertulis dari Chen Hwai Liang, Sekretaris Media Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, dalam sesi pertama pertemuan informal para pemimpin ekonomi APEC menyepakati dorongan politik untuk menyelesaikan Putaran Doha pada akhir 2010.Para pemimpin ekonomi APEC dijadwalkan melakukan dua kali pertemuan informal, 14-15 November 2009.Disebutkan dalam pertemuan itu bahwa ada keperluan mendesak ketika perundingan menuju tahap akhir, itikad politik kuat penting untuk mengatasi kebuntuan.Dalam upayanya untuk mempertahankan kawasan pasar bebas, para pemimpin APEC juga menekankan kembali komitmen mereka untuk menolak segala bentuk proteksionisme, kata pernyataan tertulis itu.Dalam pertemuan informal yang berlangsung lebih kurang dua jam itu para pemimpin ekonomi APEC juga membahas sebuah visi jangka panjang dari Kawasan pasar Bebas Asia Pasifik (FTAAP).Ada konsensus di antara para pemimpin bahwa negara-negara APEC harus meningkatkan upayanya untuk mewujudkan visi itu, dengan meletakkan suatu dasar dan mengeksplorasi segala bentuk yang mungkin.Terkait hal itu, menurut pernyataan itu, sejumlah pemimpin ekonomi menyoroti Perjanjian Kemitraan Ekonomi Strategis Trans-Pasifik (TPP) sebagai salah satu cara yang mungkin digunakan untuk mencapai visi itu.Mereka juga menyambut baik pengumuman Presiden Amerika Serikat Barack Obama bahwa AS akan terlibat dengan TPP. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada kesempatan itu mengatakan bahwa langkah signifikan seperti TPP penting untuk membantu menjaga momentum dalam upaya APEC mewujudkan visi FTAAP.APEC merupakan forum yang terbentuk dan perkembangannya dipengaruhi antara lain oleh kondisi politik dan ekonomi dunia saat itu yang berubah secara cepat di Uni Soviet dan Eropa Timur.Selain itu dipengaruhi kekhawatiran gagalnya perundingan Putaran Uruguay yang akan menimbulkan proteksionisme dengan munculnya kelompok regional serta timbulnya kecenderungan saling ketergantungan diantara negara-negara di kawasan Asia Pasifik.Forum yang dibentuk 1989 di Canbera-Australia itu telah melaksanakan langkah besar dalam menggalang kerja sama ekonomi sehingga menjadi suatu forum konsultasi, dialog.Sebagai lembaga informal yang kerja sama ekonominya berpedoman melalui pendekatan keterbukaan bersama berdasarkan sukarela, melakukan inisiatif secara kolektif dan untuk mendukung keberhasilannya dilakukan konsultasi yang intensif terus menerus di antara 21 ekonomi anggota.Sumber : ANTARA
-----------------
APEC Siapkan Model Penyatuan Kawasan Abad 21
Minggu, 15 November 2009 17:04 WIB | Ekonomi & Bisnis | Makro | Dibaca 540 kali
Singapura (ANTARA News) - Para pemimpin Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) sepakat untuk menyiapkan sebuah model penyatuan ekonomi kawasan Asia Pasifik pada abad 21. Hal itu dikemukakan oleh para pemimpin ekonomi 21 negara anggota APEC dalam sebuah pernyataan bersama pascaberakhirnya pertemuan puncak ke-17 APEC, di Singapura, Minggu sore.`Kami akan melakukan pendekatan komprehensif untuk membangun sebuah model penyatuan ekonomi abad 21,` kata pernyataan itu.Model penyatuan ekonomi itu akan menggabungkan perdagangan bebas `di perbatasan`, meningkatkan lingkungan bisnis `di belakang perbatasan` (dalam negeri) dan mendorong keterhubungan rantai pasokan `antar perbatasan`.Sebelumnya, Direktur Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik dan Afrika Departemen Luar Negeri Ibnu Hadi mengatakan bahwa untuk mendorong perdagangan bebas di perbatasan, APEC akan melanjutkan upaya mengeksplorasi cara guna menuju kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik di masa depan.Para pemimpin APEC juga meluncurkan inisiatif yang dipimpin oleh Australia, Kanada, Jepang, Korea, Papua Nugini, Singapura, dan Amerika Serikat untuk mempraktekkan surat keterangan asal.Sementara itu terkait dengan perbaikan di belakang perbatasan, menurut Ibnu Hadi, salah satu komponen kunci dari perubahan struktur adalah efisiensi pelaksanaan usaha, baik dari segi waktu maupun biaya.Pada pernyataan itu para pemimpin APEC berkomitmen mencapai pengurangan biaya, waktu dan jumlah prosedur pelaksanaan usaha, memperoleh kredit, menjalankan kontrak dengan sungguh-sungguh, negosiasi perizinan, dan pengiriman barang melalui perbatasan sebanyak 25 persen pada 2015. APEC juga akan mengurangi biaya transaksi usaha sebanyak 5 persen pada 2010, setelah sukses menurunkan sebesar 3,2 persen antara 2006-2008 melalui Rencana Aksi II Fasilitasi Perdagangan.Sementara itu dalam bidang keterhubungan `antar perbatasan`, inisiatif keterhubungan rantai pasokan APEC telah mengidentifikasi delapan kebuntuan dalam rantai pasokan kawasan dan aksi untuk mengatasinya.Para pemimpin APEC akan mengeksplorasi keterhubungan multi modal melalui darat, laut dan udara untuk memfasilitasi perpindahan barang, jasa dari para pengusaha di Asia Pasifik.APEC adalah forum kerja sama ekonomi Asia Pasifik yang terbentuk pada 1989. Pada awalnya terdapat 12 negara sebagai pendiri yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Indonesia, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Amerika Serikat. Sejak saat itu telah menjadi wahana utama di kawasan Asia Pasifik dalam meningkatkan keterbukaan dan praktik kerja sama ekonomi sehingga dapat menarik masukan beberapa negara yaitu Republik Rakyat China, Hongkong-China dan China Taipe untuk bergabung pada 1991 yang kemudian disusul masuknya Meksiko dan Papua Nugini tahun 1993 serta Chili pada 1994.Sedangkan tiga anggota ekonomi terakhir yaitu Federasi Rusia, Peru dan Vietnam bergabung dalam forum APEC tahun 1998.Beranggotakan 21 anggota ekonomi, APEC merupakan forum kerja sama ekonomi di wilayah Asia-Pasifik yang bersifat sukarela, informal, dan tidak mengikat.APEC bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi kawasan dan memperkuat kerja sama ekonomi Asia-Pasifik melalui peningkatan volume perdagangan dan investasi.(*)

Sumber : ANTARA
-----------------
Pemimpin APEC Bahas Penyatuan Ekonomi dalam Pertemuan Informal

Singapura, (Analisa).Para pemimpin APEC berfoto bersama setelah makan malam bersama pada KTT APEC di Singapura, Sabtu (14/11).Para pemimpin ekonomi Forum Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) membahas upaya penyatuan ekonomi kawasan dalam suatu pertemuan informal (retreat) seusai jamuan santap siang di Istana, Singapura, Sabtu.Pertemuan informal yang dihadiri oleh 20 pemimpin ekonomi anggota APEC --Presiden Amerika Serikat Barack Obama belum hadir-- itu berlangsung secara tertutup .Selain membahas mengenai masalah penyatuan ekonomi kawasan, menurut keterangan pers dari Sekretariat APEC Singapura 2009, dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai inisiatif masa depan seperti mendorong keterhubungan dalam rantai pasokan dan menjadikan usaha melakukan bisnis di kawasan lebih murah, cepat dan mudah.Para pemimpin ekonomi APEC juga akan menitikberatkan diskusi mereka pada upaya mewujudkan sebuah paradigma baru pertumbuhan ekonomi, yang membuat pertumbuhan ekonomi lebih berimbang, inklusif dan berkelanjutan.Dalam pertemuan informal itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sore itu mengenakan setelan jas berwarna hitam dan dasi kuning duduk di antara Kepala Eksekutif Hongkong Donald Tsang dan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak, di seberang Presiden Yudhoyono duduk Perdana Menteri Papua Nugini Sir Michael Somare.Sementara itu, Presiden Amerika Serikat diwakili oleh Menteri Luar Negeri Hillary Clinton yang mengenakan setelan hitam dan jas berwarna merah duduk di antara Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva dan Presiden Vietnam Nguyen Minh Triet.Para pemimpin ekonomi APEC itu melakukan pertemuan informal dalam kondisi duduk dan formasi melingkar. Mereka duduk pada sebuah kursi kayu dengan busa berwarna putih. Di samping setiap kursi itu diletakkan sebuah meja kecil yang berisi alat penerjemah, air minum dan pengeras suara.Para pemimpin ekonomi APEC mulai berdatangan ke Singapura guna mengikuti pertemuan ke-17 tingkat pemimpin ekonomi APEC 2009 sejak Kamis (12/11).Mereka yang tiba di Singapura Kamis antara lain Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Papua Nugini Sir Michael Somare, Kepala Eksekutif Hongkong Donald Tsang, Lien Chan Utusan khusus Presiden Taiwan Ma Ying-jeou, Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Najib Razak, dan Perdana Menteri Selandia Baru John Key.Sementara itu sejumlah kepala negara/pemerintahan yang tiba pada Jumat (13/11) adalah Presiden Vietnam Nguyen Minh Triet, Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak, Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo, Presiden Peru Alan Garcia dan Presiden Chili Michelle Bachelet.Sedangkan Presiden China Hu Jintao telah tiba di Singapura pada Rabu (11/11) untuk melakukan pertemuan dwipihak dengan Presiden Singapura SR Nathan. Sementara itu Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama, Presiden Meksiko Felipe Calderon, Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama tiba belakangan.APEC merupakan forum yang terbentuk dan perkembangannya dipengaruhi antara lain oleh kondisi politik dan ekonomi dunia saat itu yang berubah secara cepat di Uni Soviet dan Eropa Timur.Selain itu dipengaruhi kekhawatiran gagalnya perundingan Putaran Uruguay yang akan menimbulkan proteksionisme dengan munculnya kelompok regional serta timbulnya kecenderungan saling ketergantungan diantara negara-negara di kawasan Asia Pasifik.Forum yang dibentuk 1989 di Canbera-Australia itu telah melaksanakan langkah besar dalam menggalang kerja sama ekonomi sehingga menjadi suatu forum konsultasi, dialog.Sebagai lembaga informal yang kerja sama ekonominya berpedoman melalui pendekatan keterbukaan bersama berdasarkan sukarela, melakukan inisiatif secara kolektif dan untuk mendukung keberhasilannya dilakukan konsultasi yang intensif terus menerus di antara 21 ekonomi anggota.Indonesia mendukung peran penting APEC dalam meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan dan berperan aktif dalam pengembangan arah kerjasama APEC ke depan.Partisipasi Indonesia di APEC dilandaskan pada pentingnya mengantisipasi dan mengambil keuntungan dan mengamankan kepentingan nasional RI dari era perdagangan dan investasi yang semakin bebas di Asia Pasifik.Manfaat lain dari forum APEC bagi Indonesia adalah sebagai tempat melibatkan komunitas bisnis Indonesia dalam proses pengembangan kebijakan, sarana pengembangan kapasitas melalui pemanfaatan proyek-proyek APEC.Selain itu APEC dijadikan Indonesia sebagai forum bertukar pengalaman, serta forum yang memungkinkan Indonesia untuk memproyeksikan kepentingan-kepentingannya dan mengamankan posisinya dalam tata hubungan ekonomi internasional yang bebas dan terbuka.

Sumber : Harian Analisa
----------------------
Pemimpin Ekonomi APEC Sepakat Soal Putaran Doha
Minggu, 15 November 2009 02:51 WIB

Singapura (ANTARA News) - Para pemimpin ekonomi Forum Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) sepakat untuk mendorong penyelesaian perundingan Putaran Doha pada pertemuan informal (retreat) sesi pertama dari Pertemuan tingkat Pemimpin Ekonomi APEC (AELM).Pertemuan tersebut berlangsung di Istana, Singapura, Sabtu, yang bertema `Connecting the Region` (Menghubungkan Kawasan).Menurut keterangan resmi dari Chen Hwai Liang, Sekretaris Media Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Sabtu malam, pada sesi pertama pertemuan informal itu para pemimpin ekonomi APEC menyepakati dorongan politik untuk menyelesaikan Putaran Doha pada akhir 2010.Disebutkan bahwa ada keperluan mendesak ketika perundingan menuju tahap akhir, itikad politik kuat penting untuk mengatasi kebuntuan.Dalam upayanya untuk mempertahankan kawasan pasar bebas, para pemimpin APEC juga menekankan kembali komitmen mereka untuk menolak segala bentuk proteksionisme, kata pernyataan tertulis itu.Dalam pertemuan informal yang berlangsung lebih kurang dua jam itu para pemimpin ekonomi APEC juga membahas sebuah visi jangka panjang dari Kawasan pasar Bebas Asia Pasifik (FTAAP).Ada konsensus di antara para pemimpin bahwa negara-negara APEC harus meningkatkan upayanya untuk mewujudkan visi itu, dengan meletakkan suatu dasar dan mengeksplorasi segala bentuk yang mungkin.Terkait hal itu, menurut pernyataan itu, sejumlah pemimpin ekonomi menyoroti Perjanjian Kemitraan Ekonomi Strategis Trans-Pasifik (TPP) sebagai salah satu cara yang mungkin digunakan untuk mencapai visi itu.Mereka juga menyambut baik pengumuman Presiden Amerika Serikat Barack Obama bahwa AS akan terlibat dengan TPP. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada kesempatan itu mengatakan bahwa langkah signifikan seperti TPP penting untuk membantu menjaga momentum dalam upaya APEC mewujudkan visi FTAAP.Dia juga mengatakan bahwa situasi politik harus tepat sebelum negosiasi FTAAP kawasan diluncurkan.Selaku pemimpin pertemuan itu, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengungkapkan bahwa sekalipun ada tanda-tanda pemulihan perekonomian pascakrisis namun perekonomian global masih dalam bahaya, dengan adanya pengangguran, lemahnya konsumsi dan tekanan proteksionisme.Sejumlah pemimpin ekonomi yang lain pada kesempatan itu berbicara mengenai keperluan untuk menjembatani kesenjangan pembangunan antara negara-negara anggota APEC dan memperkuat upaya pembangunan kapasitas. Beberapa diantaranya juga mengangkat isu perluasan agenda pembahasan APEC pada tantangan baru seperti ketahanan pangan.APEC merupakan forum yang terbentuk dan perkembangannya dipengaruhi antara lain oleh kondisi politik dan ekonomi dunia saat itu yang berubah secara cepat di Uni Soviet dan Eropa Timur.Selain itu dipengaruhi kekhawatiran gagalnya perundingan Putaran Uruguay yang akan menimbulkan proteksionisme dengan munculnya kelompok regional serta timbulnya kecenderungan saling ketergantungan diantara negara-negara di kawasan Asia Pasifik.Forum yang dibentuk 1989 di Canbera-Australia itu telah melaksanakan langkah besar dalam menggalang kerja sama ekonomi sehingga menjadi suatu forum konsultasi, dialog.Sebagai lembaga informal yang kerja sama ekonominya berpedoman melalui pendekatan keterbukaan bersama berdasarkan sukarela, melakukan inisiatif secara kolektif dan untuk mendukung keberhasilannya dilakukan konsultasi yang intensif terus menerus di antara 21 ekonomi anggota.Indonesia mendukung peran penting APEC dalam meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan dan berperan aktif dalam pengembangan arah kerjasama APEC ke depan.Partisipasi Indonesia di APEC dilandaskan pada pentingnya mengantisipasi dan mengambil keuntungan dan mengamankan kepentingan nasional RI dari era perdagangan dan investasi yang semakin bebas di Asia Pasifik.
Sumber : ANTARA
-----------------

Pemimpin Ekonomi APEC Gelar Pertemuan Retreat II
Minggu, 15 November 2009 04:47 WIB

Singapura (ANTARA News) - Para pemimpin ekonomi negara-negara anggota Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) dijadwalkan mengikuti pertemuan informal (retreat) sesi dua pada Minggu pagi di Istana, Singapura, dalam rangkaian pertemuan puncak ke-17 APEC.Berbeda dengan pertemuan informal sesi pertama yang digelar pada Sabtu sore (14/11), pada pertemuan informal sesi kedua ini seluruh pemimpin ekonomi APEC dijadwalkan hadir.Pada pertemuan informal sesi pertama yang membahas mengenai penyatuan ekonomi kawasan hanya dihadiri oleh 20 pemimpin ekonomi anggota APEC, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tidak hadir dan digantikan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.Presiden Obama tidak hadir dalam pertemuan informal sesi pertama karena terlambat tiba di Singapura. Keterlambatannya itu diakibatkan karena peristiwa penembakan di pangkalan militer AS, Texas yang menyebabkan sedikitnya 13 orang prajurit AS tewas.Ia baru tiba di Singapura pada sore hari untuk mengikuti jamuan santap malam APEC, sekaligus sesi foto resmi APEC.Dalam pertemuan informal sesi pertama itu para pemimpin ekonomi APEC juga menitikberatkan diskusi mereka pada upaya mewujudkan sebuah paradigma baru pertumbuhan ekonomi, yang membuat pertumbuhan ekonomi lebih berimbang, inklusif dan berkelanjutan.Sementara itu topik pembahasan pertemuan informal sesi kedua yang berlangsung sekitar dua jam, pukul 10.00-12.00 waktu setempat, hingga berita ini diturunkan belum diketahui secara detil, namun dipastikan tidak akan jauh dari isu penyatuan kawasan yang menjadi tema pertemuan puncak APEC kali ini.Para pemimpin ekonomi APEC mulai berdatangan ke Singapura guna mengikuti pertemuan ke-17 tingkat pemimpin ekonomi APEC 2009 sejak Kamis (12/11).Mereka yang tiba di Singapura Kamis antara lain Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Papua Nugini Sir Michael Somare, Kepala Eksekutif Hongkong Donald Tsang, Lien Chan Utusan khusus Presiden Taiwan Ma Ying-jeou, Perdana Menteri Malaysia Dato` Sri Najib Razak, dan Perdana Menteri Selandia Baru John Key.Sementara itu sejumlah kepala negara/pemerintahan yang tiba pada Jumat (13/11) adalah Presiden Vietnam Nguyen Minh Triet, Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak, Perdana Menteri Australia Kevin Rudd, Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo, Presiden Peru Alan Garcia dan Presiden Chili Michelle Bachelet.Sedangkan Presiden China Hu Jintao telah tiba di Singapura pada Rabu (11/11) untuk melakukan pertemuan dwipihak dengan Presiden Singapura SR Nathan.Sementara itu Perdana Menteri Kanada Stephen Harper, Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama, Presiden Meksiko Felipe Calderon, Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama tiba belakangan.APEC merupakan forum yang terbentuk dan perkembangannya dipengaruhi antara lain oleh kondisi politik dan ekonomi dunia saat itu yang berubah secara cepat di Uni Soviet dan Eropa Timur.Selain itu dipengaruhi kekhawatiran gagalnya perundingan Putaran Uruguay yang akan menimbulkan proteksionisme dengan munculnya kelompok regional serta timbulnya kecenderungan saling ketergantungan diantara negara-negara di kawasan Asia Pasifik.Forum yang dibentuk 1989 di Canbera-Australia itu telah melaksanakan langkah besar dalam menggalang kerja sama ekonomi sehingga menjadi suatu forum konsultasi, dialog.Sebagai lembaga informal yang kerja sama ekonominya berpedoman melalui pendekatan keterbukaan bersama berdasarkan sukarela, melakukan inisiatif secara kolektif dan untuk mendukung keberhasilannya dilakukan konsultasi yang intensif terus menerus di antara 21 ekonomi anggota.Indonesia mendukung peran penting APEC dalam meningkatkan kerja sama ekonomi di kawasan dan berperan aktif dalam pengembangan arah kerjasama APEC ke depan.Partisipasi Indonesia di APEC dilandaskan pada pentingnya mengantisipasi dan mengambil keuntungan dan mengamankan kepentingan nasional RI dari era perdagangan dan investasi yang semakin bebas di Asia Pasifik.Manfaat lain dari forum APEC bagi Indonesia adalah sebagai tempat melibatkan komunitas bisnis Indonesia dalam proses pengembangan kebijakan, sarana pengembangan kapasitas melalui pemanfaatan proyek-proyek APEC.Selain itu APEC dijadikan Indonesia sebagai forum bertukar pengalaman, serta forum yang memungkinkan Indonesia untuk memproyeksikan kepentingan-kepentingannya dan mengamankan posisinya dalam tata hubungan ekonomi internasional yang bebas dan terbuka.

Sumber : ANTARA