KPBN News

Hari ini teken perjanjian kredit dengan Sampoerna Triputra Persada Group Mandiri beri kredit perkebunan Rp15,1 triliun



Senior Vice President Plantation Specialist Corporate Banking Bank Mandiri Sunarso mengatakan tahun ini, pihaknya menerima permintaan kredit yang cukup besar dari perusahaan perkebunan.

`Nilai limit yang kami sediakan sekitar Rp24,1 triliun dan per 31 Juni baki debet atau yang sudah disetujui dan tersalurkan sebesar Rp15,1 triliun. Sebagian besar untuk perkebunan kelapa sawit,` katanya kepada pers, kemarin.

Menurut dia, sebagian besar penyerapan kredit perkebunan terutama kelapa sawit, dilakukan oleh perusahaan debitor besar seperti PTPN, kelompok usaha Sinarmas, Astra Agro Lestari, Musim Mas.

Dia menjelaskan sektor perkebunan kini memiliki prospek bisnis yang potensial dibiayai, tak hanya karena rencana pemerintah mengembangkan proyek energi nabati. Dia menepis persoalan Grup Djajanti yang menjadi salah satu debitor kakap Bank Mandiri menjadi pengganjal ekspansi kredit.

`Saat ini non performing loan kredit perkebunan sangat baik dan kami para bankir tentu juga sudah banyak yang pintar,` ujarnya, tanpa menyebutkan rasio kredit bermasalah yang dibukukan.

Teken kredit

Bank Mandiri rencananya hari ini menyepakati pembiayaan kredit investasi kepada Union Sampoerna Triputra Persada Group (USTP). Sumber Bisnis menyebutkan perusahaan ini merupakan gabungan antara PT Union Sampoerna (milik salah satu keluarga Sampoerna) dengan PT Triputra Agro Persada (milik putra Teddy P. Rachmat).

Dua perusahaan tersebut mengakuisisi empat perkebunan sawit milik pengusaha Malaysia di kawasan Kalimantan seluas 40.000 ha. Nilai kredit Bank Mandiri yang diberikan sekitar US$158 juta.

Pada kesempatan sama, Rafjon Yahya, Senior Vice President Small Business Group Head mengatakan selama periode Januari hingga Juli terdapat sebanyak 8.000 petani plasma dengan luas lahan 11.962 ha yang dibiayai melalui kredit bersubsidi.

Kredit tersebut, ujarnya merupakan kredit program pengembangan energi nabati dan revitalisasi perkebunan (KPEN-RP) melalui pemberian langsung ke petani plasma maupun via perusahaan inti.

`Yang kami setujui sebesar Rp668 miliar kepada 17 koperasi. Saya tengah proses yang baru sekitar Rp1 triliun kepada sekitar 20 koperasi, dan dalam waktu dekat akan disetujui.

Sumber: Bisnis Indonesia