Malaysia kuasai 2,1 juta ha lahan sawit di RI
Kendati tidak melakukan investasi di sektor perkebunan secara langsung langsung, keterlibatan pengusaha Malaysia di kebun-kebun nasional diperkirakan menyumbangkan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) hingga lima juta ton per tahun.
Hal itu disinggung Dirjen Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian (P2HP) Deptan Djoko Said Damardjati baru-baru ini menyusul tingginya harga CPO di pasar dunia dan memengaruhi lonjakan harga minyak goreng di dalam negeri.
`Total kebun sawit kita sekitar 5,2 juta ha, yang 1,8 juta ha itu kebun-kebun rakyat. Punya APIMI sudah sekitar 2,1 juta. Jadi produksi mereka sudah tinggi untuk ikut menyumbang CPO ke industri dalam negeri,` tukasnya. APIMI adalah Association of Plantation Investors of Malaysia in Indonesia dengan Executive Secretary Ahmad Redzwan Md Nor.
Menanggapi hal itu, Dirjen Perkebunan Deptan Ahmad Mangga Barani mengakui ekspansi perusahaan Malaysia makin gencar dengan mengakuisisi perkebunan-perkebunan kecil di dalam negeri.
Hingga kini usaha tersebut sulit dimonitor karena masuknya perusahaan ini tidak langsung melalui pemerintah pusat.
Akusisi maupun pengajuan izin pakai lahan-lahan baru ditangani langsung oleh pemerintah daerah di kabupaten setempat. Setelah terjadi transaksi maupun penerbitan hak guna usaha (HGU) setelah lahan ditanami, hal itu baru dilaporkan ke pemerintah pusat.
`Susah untuk mengukur itu. Perusahaan Malaysia itu ada dua sebenarnya. Mereka yang benar-benar dari Malaysia dan minta izin berinvestasi di sini dan mereka yang hanya mem-back up perusahaan nasional atau membeli kebun jadi.`
Luas areal
Untuk itu, Achmad menuturkan pihaknya baru-baru ini meminta data kepada APIMI agar memperjelas jumlah perusahaan Malaysia yang berkebun di dalam negeri.
APIMI, lanjutnya, mencatat 18 perusahaan Malaysia anggota asosiasi tersebut yang mempunyai lahan di Indonesia. Namun, Achmad tidak menyebutkan total luas areal yang kini dikuasai sejumlah badan usaha itu.
`Itu pun yang benar-benar melakukan investasi lewat BKPM, sehingga luas lahannya bisa terpantau. Tetapi ada yang masuk lewat perusahaan nasional, kami kan tidak tahu siapa-siapa di belakang perusahaan-perusahaan itu,` ujarnya.
Dia mengakui saat ini luas lahan sawit yang dikelola investor asal Malaysia telah mencapai 800.000 ha atau melonjak dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yang tercatat 385.800 ha.
Total luas lahan kebun sawit Indonesia sendiri setidaknya mencapai 5,2 juta hektare dari 30 juta ha yang masih tersedia. Itu artinya potensi lahan untuk digarap masih luas.
Dari luasan lahan sawit saat ini, sebesar 1,8 juta ha milik rakyat, sisanya milik swasta dan negara.
Sumber: Bisnis Indonesia