3.400 Ton Gula Impor Tidak Terjual
Gula impor sebanyak itu milik Bulog Bengkulu dan PTP X Surabaya, sejak tiba di Bengkulu sekitar Maret 2010 ditumpuk dalam dua gudang, kata Kasi Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Prindag) Provinsi Bengkulu, Alwi, Minggu.
Untuk jatah gula Bulog Bengkulu, awalnya sebanyak 2.000 ton dan sudah terjual sekitar 200 ton dengan harga Rp9.100 per kilogram, sedangkan gula milik PTP X sebanyak 1.600 ton belum terjual dan disimpan pada gudang PT Hasfarm di Bumiayu.
Melihat kondisi gula impor itu tak terjual, Bulog menurunkan harga jual dari Rp9.100 menjadi Rp8.800 per kilogram dan bisa melayani pembelian di atas sepuluh ton.
Sedangkan gula PTP X dijual dengan harga Rp8.600 per kilogram dan melayani pembeli dengan jumlah 100 ton ke atas, pedagang memesan di bawah itu tidak dilayani.
Sementara harga gula dalam negeri dari PT Gula Madu Lampung dijual dengan harga di bawah Rp8.600 per kilogram bisa melayani pembeli dibawah sepuluh ton.
Harga jual gula impor pada tingkat pedagang pengecer di Kota Bengkulu berkisar antara Rp11.000-Rp11.300 perkilogram, sedangkan harga gula dalam negeri hanya Rp10.000 per kilogram.
`Kita tetap bersyukur stok gula di Bengkulu saat ini cukup banyak termasuk gula impor, sehingga masyarakat tak perlu khawatir akan kekurangan gula seperti sebelumnya,` jelas Alwi.
Sebelumnya, Kepala Divisi Regional (Divre) Bolog Bengkulu, Rizal Effendi, mengatakan, gula impor miliknya sekarang tinggal 1.800 ton dari sebelumnya tercatat 2.000 ton.
Stok gula impor itu tetap ditawarkan kepada pedagang besar daerah ini dengan harga dibawah Rp9.100 per kilogram, namun minat pedagang untuk membeli gula impor tersebut masih sangat rendah.
Kepala Dinas perinduatrian dan Perdagangan Kota Bengkulu, Janatul Firdaus, mengatakan, harga gula impor pada tingkat pedagang pengecer di daerah ini bertahan Rp11.000 per kilogram.
Gula yang dipasarkan di Bengkulu saat ini sebagian besar didatangkan dari Lampung, dengan harga jual pada tingkat pengecer di bawah Rp10.000 per kilogram.
Oleg : Alwi
Sumber : Waspada