KPBN News

Tingkat pengangguran di AS ciut


Departemen Tenaga Ker ja AS menyatakan ting kat pengangguran te lah turun pada bulan lalu menjadi 9,7% dari 10% pa da Desember. Tingkat pengangguran AS diper ki rakan mencapai 9,1% pa da 2011.

Sebanyak 62 ekonom, yang terlibat dalam survei Bloomberg News pada bu lan ini, menyebutkan bah wa perekonomian AS akan tumbuh sebesar 3% pa da 2010. Tingkat peng ang guran yang mencapai 10,1% pada Oktober, atau ter tinggi dalam jangka wak­tu 26 tahun terakhir, di perkirakan turun men jadi 9,5%.

In vestasi untuk per alat an perangkat lunak dan per alatan baru serta pe ning katan ekspor akan me nambah lapangan ker ja dan pengeluaran. Pe nu run an inflasi me nye dia kan ruang bagi Federal Reserve untuk mem per ta han kan tingkat suku bu nga mendekati 0% se la ma kuartal ketiga.

James O'Sullivan, Glo bal Chief Economist pada MF Global Ltd di New York, menyatakan yang ter jadi hanya masalah wak tu hingga per ekon o mi an berkembang de ngan sendirinya dan ber dam pak pada pe ning kat an lapangan pekerjaan.

Sektor konsumsi, yang mem beri kontribusi seb e sar 70% terhadap pereko no mian, diproyeksikan tum buh 2% pada tahun ini dan akan meningkat 2,5% pada 2011.

Para ekonom yang ter libat dalam survei Blue Chip Economic Indicators menyebutkan per tum buh an ekonomi akan meng hasilkan 1,4 juta pe kerja baru.

Sebanyak 8,4 juta orang di Amerika ke hilangan pekerjaan sejak De sember 2007 akibat kri sis finansial global.

Dari Australia di la por kan kesempatan kerja di ne gara ini melesat ke le vel tertinggi dalam waktu 3 tahun terakhir. Jumlah pe kerja naik sekitar 52.700 orang sejak De sem ber, jumlah ini tiga ka li lebih banyak dari pro yeksi dua puluh satu ana lis yang disurvei Bloomberg, yang hanya men capai 15.000.

Biro Statistik Sydney merilis penurunan angka ting kat pengangguran da ri 5,5% menjadi 5,3%. Lon jakan ketersediaan la­pang an kerja pada 5 ta hun terakhir me nam bah tekanan pada Gu­ber nur Reserve Bank of Aus tra lia Glenn Stevens un tuk meningkatkan biaya pin jaman.

Dolar Australia, yang pa da naik 12 bulan te r akhir naik sebesar 36%, me ningkat menjadi US$0,88 pada pukul 00.48 di Sydney dari US$0,87 sebelum laporan ter sebut dipublikasikan.

Hasil obligasi 2 ta hun an pemerintah naik 11 ba sis poin menjadi 4,28%. Sementara itu, indeks sa ham S&P/ASX 200 naik 1% ke level 4556,3.

Oleh Ratna Ariyanti
Sumber : Bisnis Indonesia